“Kedatangan mereka disambut baik oleh Pak Kades, malah disapa ditanya bagaimana kabarnya. Tapi salah satunya yang bernama Wawan bernada keras dan bilang, tidak mau tahu terkait aturan desa,” jelasnya.

Kemudian, lanjut Laklong panggilan keseharian Sahrul, Pak kades lantas menghampiri si Wawan mencoba bicara baik-baik. “Tiba-tiba si Wawan langsung memukul pak kades,” ungkapnya.
“Kami, beberapa orang kepala dusun yang hadir pun terkejut, dan melerai si Wawan. Karena banyaknya yang melerai dan emosi Wawan tetap memuncak akhirnya sempat terjatuh,” terangnya.
Baca juga: Kepala Desa Sapeken Hadiri Acara Bergengsi, Digital Nusantara Expo & Summit 2022
Kami pun menghubungi Kepala Desa Sapeken, Joni Junaidi guna mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait kabar yang beredar bahwasanya telah terjadi pemukulan kepada dirinya.
“Ya mas, betul. Tapi saya minta tolong jangan diramaikan lagi mas, biar bagaimanapun Wawan itu kan masyarakat saya jadi harus bisa saya Ayomi,” tuturnya. Sabtu (15/5).
Ditanyakan kembali terkait kabar yang masuk ke redaksi SuaraMadura.id bahwa Kepala Desa Sapeken akan melaporkan salah satu warga yang memukulnya pun ditampiknya.
“Saya ini boleh dikatakan orang tuanya masyarakat di desa. Jadi tidak mungkin saya sebagai orang tua melaporkan anaknya. Tidak benar itu mas,” tegasnya.
Ia pun mengaku kejadian pemukulan yang menimpa dirinya dijadikan sebagai instrospeksi agar dapat lebih baik ke depannya.
“Mungkin ada yang kurang berkenan dari kebijakan yang saya ambil hingga anak saya marah, ya saya mohon maaf. Pada prinsipnya apa yang saya lakukan demi perbaikan dan kemajuan Desa Sapeken yang sangat kita cintai ini,” pungkasnya.
Sementara, demi keberimbangan informasi dari sebuah pemberitaan kami coba menghubungi Wawan terduga pelaku pemukulan terhadap Kepala Desa Sapeken, namun belum berhasil.