SuaraMadura.id | Sumenep – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI Sumenep), tak terima organisasinya dikaitkan dengan dugaan penyelewengan BBM Subsidi di Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura.
Ihwal dugaan penyelewengan BBM Subsidi terjadi saat Kapal Ganda Nusantara 2 yang membawa rombongan Dinas Kesehatan Sumenep dan Provinsi Jatim yang berlabuh di Pelabuhan Sapeken, pada Jumat, 8 Desember 2023 sekira pukul 20.00 WIB.
Dari informasi yang dihinpun, BBM Subsidi jenis solar sebanyak 2 ton diduga dijual kepada Kapal Ganda Nusantara 2 yang tengah dalam kondisi kehabisan bahan bakar. Dengan harga jual per liter seharga Rp 9.000.
Dalam pemberitaan sejumlah media, nahkoda Kapal Ganda Nusantara 2 dikatakan membeli BBM Subsidi tersebut dari Agen Sumekar line berinisial HT yang merupakan penduduk asli setempat.
Transaksi jual beli yang berlangsung di dermaga Pelabuhan Sapeken, antara nahkoda Kapal Ganda Nusantara 2 dengan HT yang juga diklaim sebagai anggota dari HNSI itu, kemudian terendus dan diamankan Aparat Penegak Hukum setempat.
Menanggapi kabar tersebut, Ketua HNSI Sumenep, Musahnan, SE. berikan klarifikasi mengenai nama organisasi yang dipimpinnya yang menurutnya, telah dicatut secara tidak bertanggungjawab.
“Di Kecamatan Sapeken belum terbentuk Kepengurusan HNSI yang baru dikarenakan pengurus yang lama SK nya sudah tidak berlaku. Jadi info yang mengaitkan HNSI dalam penangkapan BBM itu, tidak benar,” tegasnya. Sabtu (09/11/23).
Menurut Musahnan, dirinya juga telah menghubungi Kapolsek Sapeken guna mengklarifikasi atas dicatutnya nama HNSI. “Kami justru meminta agar pelaku ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Ia pun menyesalkan kabar yang terlanjur beredar yang mengaitkan organisasinya. “Kami juga telah menyiapkan langkah yang kami anggap perlu terhadap dibawa-bawanya HNSI Sumenep,” tegasnya.
Sedangkan pihak Kepolisian yang dikonfirmasi menyatakan bahwa peristiwa dugaan telah terjadi penyelewengan BBM Subsidi Solar di Pelabuhan Sapeken, masih dalam tahap penyelidikan.