SuaraMadura.id | Sumenep – Sosok ring satu Bupati Sumenep, Agus Kancil disebut memang sengaja disiapkan untuk melakukan sejumlah ‘kerja kotor’ yang beresiko tinggi.
Agus Mulyono, alias Agus Kancil memang diakui banyak pihak merupakan ring satu alias orang yang memiliki kedekatan emosional dengan Bupati Sumenep dan dipercaya menjalankan sejumlah tugas tidak resmi.
Diantaranya adalah ikut berperan terhadap proses Mutasi dan Promosi beberapa ASN hingga Pejabat di Pemkab Sumenep, serta menentukan mereka yang bisa ikut menikmati manisnya kue APBD dalam bentuk paket proyek.
Bukan tanpa polemik. Sejumlah ASN yang Mutasi maupun Promosi ke kursi Pejabat lewat jalur Agus Kancil, dianggap bukanlah sosok yang tepat alias tidak memenuhi kualifikasi. Bahkan terkesan dipaksakan sebab dikenakan mahar.
Prasianto dari Aliansi Progresif Sumenep, menduga kuat kalau apa yang dilakukan oleh Agus Kancil telah mendapat lampu hijau Bupati terlebih dahulu. “Saya yakini itu. Karena apa, semua Kepala OPD manut kok ke dia,” ujarnya. Senin (20/05/24).
“Sekarang logikanya tidak mungkin Pejabat Sumenep yang pintar-pintar itu mau menurut kepada apa yang dibawa maupun disampaikan Agus Kancil. Jadi saya duga kuat memang sudah atas persetujuan pimpinan mereka,” katanya.
Menurut Prasianto, sosok Agus Kancil ini memang sengaja ditugaskan melakukan ‘kerja kotor’ Bupati Sumenep. “Seperti mengatur perpindahan ataupun promosi ASN hingga menentukan siapa-siapa yang bisa mengerjakan paket proyek di OPD,” ucapnya.
“Kenapa Bupati menggunakan Agus Kancil? Sebab mengatur proses Mutasi dan Promosi yang bertarif itu berkonsekuensi tinggi, begitu juga dengan mengatur pelaksana proyek di Sumenep. Salah-salah bisa kena ciduk KPK,” bebernya.
Di akhir obrolan Prasianto kemudian berjanji akan mengungkap beberapa ‘kerja kotor‘ yang dilakukan Agus Kancil beserta nama-nama mereka yang menggunakan jasa tersebut. “Sabar, saya akan buka semuanya ke publik,” tandasnya.
Sedangkan Agus Mulyono atau Agus Kancil hingga kini belum merespon upaya konfirmasi yang dilakukan mengenai dirinya yang dikabarkan merupakan sosok pengatur Mutasi dan Proyek termasuk ditugaskan untuk ‘kerja kotor’ Bupati Sumenep.
