SuaraMadura.id – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUD Anwar Sumenep) menunjukkan kecerdasan dalam mengambil kebijakan dengan menyiapkan ruang isolasi khusus bagi pasien campak.
Penyiapan ruang isolasi khusus tersebut mengantisipasi lonjakan kasus campak yang terus terjadi di RSUD Anwar Sumenep, akhir-akhir ini sekaligus upaya pencegahan, penularan serta memberikan pelayanan medis yang prima.
“Kebanyakan pasien datang sudah dalam kondisi komplikasi serius seperti broncho-pneumoni atau kejang-neurotik. Kondisi ini mengharuskan adanya ruang perawatan khusus agar penanganan lebih terfokus dan aman,” ujar dr. Erliyati Direktur RSUD Anwar Sumenep, Kamis (11/08).
Perempuan yang diberi julukan Ibu Kesehatan Sumenep itu juga menjelaskan, mayoritas pasien yang kini dirawat adalah balita dengan status imunisasi yang belum lengkap.
“Faktor ketidaklengkapan imunisasi menjadi penyebab utama sebagian besar kasus campak berkembang menjadi berat dan mengancam keselamatan anak,” jelasnya.
Ruang isolasi pasien campak difungsikan bukan hanya untuk perawatan intensif, melainkan juga untuk meminimalkan risiko penularan di ruang perawatan umum RSUD Anwar Sumenep.
“Kami ingin layanan kesehatan lebih terkontrol. Isolasi ini bukan sekadar perawatan, tetapi juga bentuk pencegahan agar rantai penularan tidak semakin meluas,” tambahnya.
Direktur RSUD Anwar Sumenep, juga menghimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk segera melengkapi imunisasi anak sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.
“Pencegahan melalui imunisasi jauh lebih efektif daripada pengobatan ketika anak sudah terinfeksi. Kesadaran orang tua mengikuti jadwal imunisasi adalah kunci utama,” pungkas Direktur RSUD Anwar Sumenep.