SuaraMadura.id – Masyarakat Sumenep dihimbau agar segera memeriksa dan mengambil dana yang sudah lama mengendap di rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebelum diblokir.
Himbauan tersebut disampaikan Fero Ferinyanto, salah satu Dewan Redaksi media SuaraMadura.id menyusul beredarnya informasi di berbagai platform media sosial, seperti TikTok dan lainnya.
Dimana, kata Fero, informasi tersebut menyebutkan bahwa dana yang terlalu lama tidak digunakan bertransaksi alias tak aktif, berpotensi dibekukan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa uang yang terlalu lama dibiarkan di rekening pasif bisa berisiko. Maka dari itu, kami sarankan agar segera dicek dan jika perlu ditarik,” ujarnya, Sabtu (02/08).
Tokoh pemuda Pulau Sapudi itu menambahkan, kebenaran informasi yang beredar memang belum dapat dipastikan sepenuhnya. Langkah antisipatif perlu dilakukan, mengingat sudah ada rekening nasabah BRI di Sumenep yang dibekukan.
“Ini demi keamanan dana masyarakat Sumenep terkhusus warga Pulau Sapudi, jangan sampai nanti timbul masalah hanya karena kurangnya informasi,. Apalagi sudah ada beberapa rekening nasabah BRI Kepulauan Sapudi yang diblokir,” ungkapnya.
Apa yang disampaikan Fero diperkuat dengan keterangan salah seorang karyawan BRI di Kepulauan Sapudi yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya pemblokiran rekening yang terlalu lama tak digunakan transaksi atau tidak aktif.
“Iya benar, sudah ada sebelumnya beberapa orang nasabah yang rekeningnya sudah terblokir di Bank BRI Unit Sapudi. Untuk membuka pemblokirannya lebih jelasnya silahkan yang bersangkutan ke kantor,” beber pegawai BRI di Kepulauan Sapudi tersebut.
Bocoran informasi dari pihak internal BRI yang menyebut sudah ada pemblokiran rekening nasabah yang lama mengendap dan tidak digunakan bertransaksi tentunya sangat mengejutkan.
Sementara pihak BRI Cabang Sumenep masih belum dapat dikonfirmasi mengenai adanya rekening nasabah BRI Unit Sapudi yang diblokir, dikarenakan hari libur.