SuaraMadura.id – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur (PW Ansor Jatim) memberikan apresiasi khusus kepada dua nelayan dan tiga personel TNI yang memilih jalan jujur dalam peristiwa penemuan barang yang diduga narkoba seberat 30 kilogram di perairan sekitar Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Kamis (29/5).
“Saya mengucapkan terima kasih atas kesadaran nelayan dan Babinsa yang memilih akal sehat. Ini bukan perkara mudah saat berhadapan dengan barang bernilai miliar rupiah,” ujar Ketua PW Ansor Jatim, Musaffa Safril kepada media, Jumat (30/5).
Menurut Safril kasus ini bukan sekadar soal narkotika, tapi juga ujian moral dan integritas. Ia menilai keberanian mereka yang melapor dan tidak tergoda sangat patut dicontoh.
Ditemukan terapung di tengah laut, barang mencurigakan itu pertama kali ditemukan oleh dua nelayan warga Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu.
Mereka melihat sebuah tong terapung di tengah laut yang ternyata berisi puluhan paket plastik diduga narkotika jenis sabu. Kedua nelayan pun segera melapor ke Koramil Masalembu.
Laporan ini ditanggapi cepat oleh tiga personel TNI yakni Serka Yohanes, Serda Bambang, dan Koptu Yunus. Bersama para nelayan, mereka menarik tong ke daratan.
Dengan tangan berbalut lumpur dan garam laut, mereka mengangkat satu per satu paket plastik dari dalam tong, bukan emas, bukan bantuan logistik, tapi narkoba senilai kehancuran satu generasi menjadi contoh nyata keberanian sipil dan militer.
Ansor Jatim berharap tindakan ini menjadi inspirasi publik bahwa di tengah maraknya peredaran narkoba, masih ada warga dan aparat yang berdiri tegak menjaga akal sehat dan masa depan bangsa.
“Ini contoh keberanian sipil dan militer yang saling bahu-membahu. Semoga aparat penegak hukum bisa menuntaskan investigasi sampai ke jaringan pelaku,” pungkas Ketua PW Ansor Jatim.
