Layanan Publik

Bertemu AWALS, PT Dharma Dwipa Utama Sampaikan Kapal Pengganti Untuk Pulau Sapudi

1692
×

Bertemu AWALS, PT Dharma Dwipa Utama Sampaikan Kapal Pengganti Untuk Pulau Sapudi

Sebarkan artikel ini
Bertemu AWALS, Dharma Dwipa Utama Sampaikan Kapal Pengganti Untuk Pulau Sapudi
Bertemu AWALS, Dharma Dwipa Utama Sampaikan Kapal Pengganti Untuk Pulau Sapudi.

SuaraMadura.id – Asosiasi Wartawan dan LSM Sapudi (AWALS), bertemu PT Dharma Dwipa Utama (DDU) dan Petugas Kesyahbandaran Gayam, terkait persoalan Kapal Feri tujuan Pulau Sapudi.

Pertemuan dengan agenda koordinasi ini digelar di Aula Cafee Hoscaf, Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Sabtu, 30 Agustus 2025, pukul 20.00 WIB.

Ketua AWALS, Ahmadi menyampaikan bahwa saat ini animo masyarakat sedang gencar-gencarnya membahas tentang kelayakan kapal feri tujuan Pulau Sapudi.

Sebab menurutnya, belakangan ini Kapal Wichitra Dharma 1 kerap mengalami kendala mesin, sehingga membuat masyarakat panik saat menumpangi kapal tersebut.

“Kami hanya menyampaikan animo masyarakat, apalagi sebentar lagi memasuki arus keberangkatan Maulid menuju pesantren,” ujarnya.

Selain itu, Ahmadi juga meminta Sahbandar Gayam menjelaskan ke khalayak umum terkait dengan pemberlakuan manifes kapal agar tidak terjadi tudingan negatif terhadap instansinya.

“Karena sebelumnya memang tidak begitu ketat, makanya kita hadir di sini untuk memperjelas semuanya, agar tidak miskomunikasi,” tambahnya.

Merespon hal tersebut, Kepala Lapangan PT Dharma Dwipa Utama (DDU), Lutfi Setiawan menyampaikan permohonan maaf secara mendalam kepada masyarakat Pulau Sapudi, atas ketidak nyamanan saat menaiki Kapal Feri Wichitra Dharma 1.

“Saya dapat perintah dari pimpinan mewakili perusahaan, untuk mengucapkan mohon maaf kepada Masyarakat Pulau Sapudi, atas ketidak nyamanan saat melakukan perjalanan laut menggunakan kapal feri ini,” ucap pria yang akrab dipanggil Lutfi itu.

Lutfi mengaku kendala mesin pada kapal feri Wichitra Dharma 1 ini, murni bukan faktor kesengajaan, tapi karena faktor tak terduga yang bisa saja terjadi pada kapal manapun.

Dia menjelaskan saat kapal feri mau melakukan keberangkatan, mesin selalu di cek oleh teknisi kapal. Sehingga, perjalanan bisa ditempuh dengan normal.

“Setiap mau melakukan keberangkatan, mesin kapal pasti kita cek, tapi namanya juga musibah, pasti datang tanpa rencana,” imbuhnya.

Lutfi menyampaikan, dalam waktu dekat kapal feri tujuan Pulau Sapudi akan segera diganti. Saat ini kapal penggantinya masih ditugaskan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi – Bali.

“Insya Allah, Januari Tahun 2026 kapal Wichitra Dharma 3, yang akan menjadi penggantinya untuk tujuan Pulau Sapudi,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Petugas Kesyahbandaran UPP Kelas III Sapudi, Hidayat menyampaikan terkait dengan pemberlakukan manifes kapal itu sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Ia menjelaskan, sebenarnya pihaknya tidak pernah membatasi penumpang, akan tetapi menjalankan aturan sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh kapal.

“Kapal itu memiliki kapasitas penumpang, kita hanya menjalankan aturan sesuai dengan yang ada dalam surat itu, kalau misalnya kapasitasnya 250, ya kita cek jumlahnya segitu,” kata Dayat.

“Jadi tidak ada pembatasan, kalau terjadi  pembatasan itu seperti ini, semisal kapasitas kapal 250, kita batasi 200, itu baru namanya pembatasan,” imbuhnya.

Dayat mengaku pihaknya hanya menjalankan tugas sebagai otoritas Kesyahbandaran sesuai dengan aturan yang ada. Bukan semena-mena untuk menjalankan kebijakan personal.

“Kami punya hak untuk menunda keberangkatan kapal, sudah jelas aturannya,” pungkasnya. (*)