Layanan Publik

Mudik Gratis Hanya Jargon, Pemudik Tetap Harus Beli Tiket

4386
×

Mudik Gratis Hanya Jargon, Pemudik Tetap Harus Beli Tiket

Sebarkan artikel ini
Mudik Gratis Hanya Jargon, Pemudik Tetap Harus Beli Tiket
Camat Raas, Kabupaten Sumenep, Subiyakto, menunjukkan bukti bahwa warganya tetap harus membeli tiket meski ada program mudik gratis.

SuaraMadura.id – Program mudik gratis yang disediakan pemerintah untuk para pemudik agar bisa pulang kampung tanpa biaya ternyata tidak berjalan mulus.

Sejumlah calo diduga memanfaatkan program ini dengan memborong tiket gratis, lalu menjualnya kembali kepada pemudik dengan harga tinggi.

Kasus ini terjadi di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo. Salah satu pemudik asal Kepulauan Raas, Yudi mengaku harus membayar Rp382 ribu untuk empat orang dan satu kendaraan roda dua agar bisa menyeberang.

“Saya membeli tiket dari calo seharga Rp382 ribu, Mas. Saya pesan dari Bali dan baru bayar saat sampai di Pelabuhan Jangkar,” ujar Yudi saat diwawancarai awak media.

Yudi mengaku tidak mengetahui adanya program mudik gratis dari pemerintah. Karena itu, ia memesan tiket melalui calo tanpa menyadari bahwa seharusnya ia bisa mendapatkan tiket secara cuma-cuma.

“Saya tidak tahu kalau ada program mudik gratis dari pemerintah. Karena sudah terlanjur pesan tiket, ya mau bagaimana lagi, Mas? Terpaksa kami bayar ke calo,” tuturnya.

Sementara itu Camat Raas, Kabupaten Sumenep, Subiyakto, SH., MH., mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi ini. Menurutnya janji mudik gratis seharusnya benar-benar direalisasikan bukan sekedar jargon.

“Kami sangat menyayangkan banyaknya warga kami yang tetap merogoh uang untuk pulang kampung, seharusnya program mudik gratis ini bisa dirasakan warga yang ingin balik kampung halamannya. Tapi nyatanya malah di manfaatkan oleh calo,” sesalnya.

Menurut Camat yang terkenal gila saat membela kepentingan masyarakatnya itu, lebih baik tidak ada mudik gratis. “Cukup kapalnya disediakan biar warga kami tidak lama berada di sini,” tandasnya.

Kasus penyalahgunaan program mudik gratis ini tentunya menimbulkan keprihatinan. Pemerintah melalui pihak terkait diharap segera mengambil tindakan agar program ini dapat benar-benar dinikmati oleh masyarakat.