SuaraMadura.id | Sumenep – Puluhan pemuda gila mancing gunakan alasan kearifan lokal saat geruduk Kantor UPP Kelas III Sapudi, Sumenep, Madura. Sabtu (09/11/23) sekitar pukul 20.30 WIB.
Semenjak di bawah kepemimpinan baru Dedi Yuwono, Kantor UPP Kelas III Sapudi terapkan kebijakan kendaraan dilarang masuk ke ujung pelabuhan yang mana hal itu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Menurutnya, kebijakan penerapan SOP dengan melarang kendaraan pemancing masuk ke ujung Pelabuhan Gayam agar tidak mengganggu kendaraan lain yang sedang melakukan proses bongkar muat barang.
“Sebenarnya ini sudah kebijakan mas, kami bergerak sesuai dengan prosedur. Kalau kendaraan masuk pelabuhan kami bebaskan, itu kan mengganggu proses bongkar muat barang,” jelasnya di depan puluhan massa. Melansir Sumenep News. Sabtu (09/11/23).
Masyarakat pun tetap diperbolehkan masuk areal pelabuhan dengan catatan. “Kita perbolehkan kok masyarakat masuk, cuma kendaraannya jangan dibawa ke ujung. Tetap di parkir di halaman Syahbandar yang telah disediakan,” terangnya.
Kendati begitu, sekitar 30 pemuda yang dikatakan hobi memancing yang mendatangi Kantor UPP Kelas III Sapudi meminta agar kebijakan yang diklaim kearifan lokal kembali diberlakukan seperti sebelumnya.
Yaitu membebaskan kendaraan bisa bebas masuk ke dalam areal pelabuhan untuk menikmati sunset dan menyalurkan hobi memancing. “Kami hanya ingin kendaraan tetap bisa masuk ke dalam,” tandas Doni salah satu penikmat hobi memancing.
Disinyalir minimnya sosialisasi dari Kantor UPP Kelas III Sapudi menjadi sebab puluhan pemuda gila mancing mengepung Kantor UPP Kelas III Sapudi yang letaknya di selatan Pasar Gayam tersebut.