Berita

Tenaga Ahli Bupati Sumenep, Minta Jatah Uang dari Hasil Parkir di Taman Tajamara

4410
×

Tenaga Ahli Bupati Sumenep, Minta Jatah Uang dari Hasil Parkir di Taman Tajamara

Sebarkan artikel ini
Tenaga Ahli Bupati Sumenep, Minta Jatah Uang dari Hasil Parkir di Taman Tajamara
Taman Tajamara yang terletak di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep. Madura.

SuaraMadura.id – Tenaga Ahli Bupati Sumenep Bidang Pariwisata disebut meminta dan sempat terima jatah uang hasil parkir di Taman Tajamara, Kolor, Kota Sumenep.

Sejak dibuka sebagai sentra pedagang kaki lima (PKL) pada Februari 2024, Taman Tajamara menjelma sebagai tempat pertumbuhan ekonomi baru yang ramai dikunjungi masyarakat Sumenep.

Suasana Taman Tajamara yang estetik di kala malam, ditopang puluhan stand PKL yang tertata rapi dan tawarkan bermacam jajanan dinilai faktor penyebab spot baru rekreasi keluarga itu jadi pilihan.

Ramainya pengunjung Taman Tajamara tentunya berimbas terhadap banyaknya kendaraan bermotor, baik motor maupun mobil parkir yang dijaga dan dikelola oleh beberapa orang pemuda.

Kendati begitu salah satu petugas parkir, kita sebut saja dia Budi mengungkapkan bahwa, seorang Tenaga Ahli Bupati Sumenep Bidang Pariwisata berinisial SG meminta jatah dari uang parkir di Taman Tajamara yang diperoleh setiap harinya.

“Iya mulai Taman Tajamara dibuka setiap hari Haji SG selalu minta jatah dari uang parkir,” ungkap Budi yang kemudian mengatakan nominal yang diberikan per harinya kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu. Rabu (11/9).

Jatah preman dari uang parkir Taman Tajamara tersebut pun secara rutin selama berbulan-bulan diberikan kepada SG yang mulai Januari 2024 diangkat menjadi Tenaga Ahli Bupati Sumenep Bidang Pariwisata.

Belakangan, mereka para petugas parkir Taman Tajamara mulai jarang memberikan jatah dari hasil uang parkir kepada SG. “Terkadang dua hari atau tiga hari sekali baru kita kasih, nah di situ pas Haji SG marah,” ungkap Budi.

Bentuk marahnya Tenaga Ahli Bupati Sumenep Bidang Pariwisata itu, kata Budi, disertai juga dengan ancaman. “Haji SG marah dan mengancam akan membuat sepi Taman Tajamara,” bebernya.

Sementara SG yang dihubungi berkali-kali ke nomor WhatsApp pribadinya guna konfirmasi terkait dirinya yang disebut meminta jatah uang dari hasil Parkir Taman Tajamara tidak merespon.