SuaraMadura.id | Sumenep – Sosok Kapolres Sumenep AKBP Noveri Santoso memiliki sisi lain, religius.
Tumbuh besar di Sumatera Barat, AKBP Henri Noveri Santoso mengawali karirnya hingga ke Sulawesi Selatan sebelum akhirnya sukses di Jawa Timur.
Selepas jabat Kasubdit Tipikor dan menjabat sebagai Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Henri Noveri Santoso sukses ungkap beberapa kasus besar.
Diantaranya kasus investasi abal-abal ‘Arfa Forex Trading’ yang menipu ratusan tenaga kerja wanita (TKW) dengan nilai kerugian Rp 3,4 miliar.
Serta kasus praktik order makanan pada aplikasi ojek online (Gojek) pada bulan September 2023 yang merugikan PT GOTO GO-jek Tokopedia Rp 2,2 miliar.
Perwira dengan dua melati di pundaknya yang merupakan lulusan Akpol 2004 itu, akhirnya dipercaya memegang tongkat komando sebagai Kapolres Sumenep sejak 1 Januari 2024.
Selama jadi orang nomor satu di Polres Sumenep, ia pun dikenal tegas dan ganas terhadap anggotanya yang bermasalah, baik dalam pelayanan maupun kedisplinan.
Baginya, menjadi seorang Polisi berarti harus siap melayani masyarakat yang membutuhkan selama 7 x 24 jam, alias harus selalu siaga.
Masih segar dalam ingatan saat AKBP Henri Noveri Santoso memimpin langsung operasi ke beberapa tempat hiburan malam di Sumenep, pada 11 Juni 2024 kemarin.
Sebelum operasi dilakukan, AKBP Henri Noveri Santoso kemudian meminta kepada jajarannya untuk mengumpulkan handphone dengan satu tujuan, agar tidak bocor.
Hasilnya, puluhan muda mudi dan ratusan botol miras berhasil diamankan dari operasi yang membuat terkejut dan decak kagum publik Kota Keris.
Sisi religius juga tampak dari AKBP Henri Noveri Santoso saat puncak HUT Bhayangkara Ke-78. Dimana Polres Sumenep menggelar tasyakuran dan pengajian yang menghadirkan ulama kondang, Gus Miftah.
Tak berhenti di situ. Berdasarkan informasi Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso telah mempersiapkan agenda safari ke sejumlah tokoh agama Sumenep, dalam rangka menjaga kondusivitas menyambut hajatan Pilkada 2024.