SuaraMadura.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kepulauan Sapudi tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, menu yang disajikan dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan gizi masyarakat setempat.
Seorang sumber yang enggan identitasnya dipublikasikan mengaku kecewa dengan hidangan yang diberikan. Menurutnya, menu tersebut justru menyerupai makanan ala Barat dan tidak mencerminkan pola makan bergizi yang seharusnya.
“Menu yang diberikan itu kayak menu orang bule, cuma hamburger saja. Terus, di mana itu gizinya?” ujarnya dengan nada geram, Senin (01/09).
Sumber tersebut menegaskan, program makan bergizi seharusnya mampu menghadirkan menu sehat, seimbang, dan sesuai dengan kebutuhan gizi masyarakat lokal, bukan sekadar makanan instan atau bergaya kebarat-baratan.
Apa lagi terjadi keterlambatan pengiriman MBG di beberapa sekolah di Kecamatan Gayam berdampak pada siswa dan guru. Untuk siswa, sebagian mereka tertahan di sekolah meskipun jam pulang karena menunggu MBG dan ada juga yang harus kembali ke sekolah ketika sudah pulang ke rumah.
Untuk sekolah dan guru, keterlambatan ini menjadi tugas tambahan. Karena secara tidak langsung pihak sekolah harus memastikan makanan yang datang diterima oleh para siswa.
Seperti halnya yang terjadi di PAUD Aba Siti Khatija Gayam. Di mana para guru memanggil kembali siswa atau wali murid setelah jam pulang sekolah ditambah memindahkan puluhan porsi makanan dari tray MBG ke kantong plastik.
Hingga berita ini ditayangkan, penyedia makan bergizi gratis di Pulau Sapudi yang sajikan menu ala barat dan mendapat sorotan, belum dapat dimintai keterangannya. (*)