SuaraMadura.id – Terduga pelaku penganiayaan terhadap siswa SMP Negeri 2 Sumenep, dikabarkan juga melakukan pelaporan ke Unit Laka Lantas Polres Sumenep.
Peristiwa berawal saat DA, Siswa SMP Negeri 2 Sumenep bertabrakan dengan seorang pengendara sepeda yang tanpa aba-aba langsung berbelok. Merasa salah, DA kemudian bergegas menghampiri untuk membantu dan juga meminta maaf atas perbuatannya.
Akan tetapi, tiba-tiba saja datang seorang perempuan paruh baya menghadiahkan cap lima jari di pipi DA setelah terlebih dahulu merusak helm yang dikenakan. Akibatnya, siswa SMP Negeri 2 Sumenep itu pun roboh seketika.
Mendapati putrinya dianiaya seperti itu, orang tua DA pun merasa tidak terima dan kemudian memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sumenep yang dibuktikan dengan nomor LP/B/398/VII/2025/SPKT/POLRESSUMENEP/POLDAJAWATIMUR.
Namun, diperoleh informasi bahwasanya terduga pelaku juga melakukan pelaporan mengenai kecelakaan yang terjadi antara suaminya dan siswa SMP Negeri 2 Sumenep ke Unit Laka Lantas Polres Sumenep.
Salah satu kerabat korban menilai, langkah pelaporan ke Unit Laka Lantas Polres Sumenep yang dilakukan oleh terduga pelaku penganiayaan siswa SMP Negeri 2 Sumenep, sebagai upaya menghambat proses hukum atas laporan yang dibuat pihaknya.
Kendati begitu, ia dan seluruh keluarga besar korban penganiayaan mengaku siap, menghadapi laporan balik yang dilakukan istri mantan Camat Batuputih tersebut. “Kami siap. Biar nanti di mata hukum pembuktiannya,” ujar kerabat siswa SMP Negeri 2 Sumenep tersebut.
Sementara Kanit Lantas Polres Sumenep, Ipda Medy Kurniawan membenarkan jika ada laporan yang masuk tentang insiden kecelakaan di Jalan Mahoni, Pangarangan Kota Sumenep yang melibatkan siswa SMP Negeri 2 Sumenep.
“Tapi kita belum bisa meminta keterangan lebih lanjut dari pelapor karena yang bersangkutan masih menjalani perawatan di Surabaya,” tandas Kanit Laka Lantas Polres Sumenep.
