SUMENEP – Pada hari Rabu, 25 Desember 2019 silam, De Baghraf Hotel Sumenep, resmi dibuka dengan ditandai pengguntingan pita oleh Achmad Fauzi, Wakil Bupati Sumenep kala itu.
De Baghraf Hotel Sumenep dengan berbagai fasilitas yang dimiliki, menjadikannya hotel bintang tiga pertama yang dimiliki Kota Keris.
“Hotel de Baghraf Hotel satu-satunya Hotel bintang tiga pertama di Sumenep. Hotel ini juga bisa menjadi pilihan bagi siapapun karena letaknya di pusat kota,” kata Hilmy Gauzan, saat Grand Opening.
Baca Juga: Satpol PP Tebang Pilih, Kota Keris Bertambah Kumuh
Hilmy Gauzan adalah Direktur PT Persada Investama Karya Utama yang membangun De Baghraf Hotel Sumenep, dan secara manajemen dikomandani oleh Amithya Hotel.
Amithya sendiri merupakan sebuah manajemen hotel yang sudah berpengalaman dalam mengelola hotel berbintang di beberapa kota besar seperti Surabaya.
Namun kebersamaan De Baghraf Hotel Sumenep dan Amithya harus berakhir pada akhir bulan satu kemarin. Sebab pemutusan kontrak kerjasama yang diduga sepihak.
“MoU (Nota kesepahaman) pengelolaan De Baghraf Hotel Sumenep dan Amithya sebetulnya lima tahun. Tapi di akhir Januari 2022 PT Persada Investama Karya Utama berkirim surat pemutusan kontrak,” ungkap narasumber SuaraMadura.id.
Menurut narasumber yang meminta dirahasiakan identitasnya, alasan pemutusan kontrak yang diajukan PT Persada Investama Karya Utama, terlalu mengada-ada.
