Connect with us

Hi, what are you looking for?

Satpol PP Tebang Pilih, Kota Keris Bertambah Kumuh
Satpol PP Sumenep menutup paksa toko tanpa ijin. Foto/Bangsa Online

Sosial

Satpol PP Tebang Pilih, Kota Keris Bertambah Kumuh

SUMENEP – Bertambah kumuhnya wajah Kota Keris belakangan ini disinyalir merupakan imbas dari ketidak becusan penegak perda Pemkab Sumenep, dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengatur pengelolaan kotanya.

Masih banyak dan belum terurusnya permasalahan perkotaan yang cenderung bertambah di Kota Keris membuktikan bahwa Satpol PP Sumenep dan OPD terkait, miskin solusi juga kemampuan menyelesaikan permasalahan kota dengan program dan kebijakan yang tepat.

Baca Juga: Pencairan THR PNS Besok 16 April 2022

Terindikasi salah satu penyebabnya adalah Satpol PP selaku OPD (Organisasi Perangkat Daerah) penegak perda yang masih saja bekerja hanya berlandaskan pada laporan keluhan dari masyarakat.

“Setelah ada penindakan lalu hilang, datang lagi menindak. Bila ada lagi laporan yang masuk,” keluh Bambang, salah satu warga yang tinggal di sekitar Jalan Diponegoro, Kota Sumenep. Jum’at (15/4).

Kembalinya masalah setelah ada penindakan yang berlangsung, terus berulang bertahun-tahun. Seperti rimbunnya hutan reklame, alih fungsi area trotoar yang menjadi parkir motor liar, serta tempat bagi pedagang kaki lima membuka lapak dan showroom dadakan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Jadi tanpa adanya laporan dari masyarakat pun, harusnya Satpol PP tetap bekerja menindak para pelanggar perda yang berpotensi menggangu ketentraman dan kenyamanan warga kota. Bukan seperti selama ini, tindakan yang hanya hangat hangat tahi ayam,” tukas Bambang.

Belum lagi banyaknya pengemis yang berkeliaran, seakan mengesahkan Sumenep sebagai kota pengemis. Hanyalah secuil bukti dari tidak konsistennya kebijakan dan penegakan perda yang dilakukan Satpol PP yang dinilai tidak melayani masyarakat Kota Keris.

Padahal berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010, tugas dan fungsi Satpol PP adalah menyusun program dan pelaksanaan penegakan Perda, melaksanakan kebijakan penegakan Perda, pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat, dan pelaksanaan koordinasi penegakan Perda untuk terciptanya ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

Baca Juga: Menguak Bisnis Esek-esek Online di Sumenep

Ferry Saputra, seorang arsitek tata kota sekaligus pemerhati kebijakan dan layanan umum pemerintah menyampaikan, setumpuk aturan yang berkaitan dengan penataan kota yang dimiliki Kota Keris menjadi terbuang percuma apabila tidak dijadikan pedoman.

“Sumenep itu punya seperangkat peraturan, perda dan perbup tentang tata kota. Namun jika melihat bertambah kacau dan kumuhnya Kota Sumenep seperti sekarang, berarti ada yang salah dalam pelaksanaan dan penegakannya,” ujar dia. Jum’at (15/4).

Satpol PP Tebang Pilih, Kota Keris Bertambah Kumuh

Gambar ilustrasi: interaksi anggota Satpol PP dengan pedagang kaki lima.

Menurut Ferry, kita tidak bisa menyalahkan urbanisasi dan perekonomian masyarakat yang diputar oleh pedagang kaki lima yang memang terkadang menjadi penyebab masalah penataan kota. “Karena bagaimanapun mereka berandil besar menggerakkan roda ekonomi,” kata dia.

“Tapi lebih ke bagaimana program kebijakan perkotaan OPD berwenang sebagai solusi dan dijalankan dengan humanis, konsisten dan adil berlaku bagi siapa saja dalam semangat mengutamakan kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, tidak bisa juga beralasan kemanusiaan lalu peraturan daerah dikerdilkan sendiri oleh penegak perdanya. “Kalau Satpol PP cerdas dan mau mencari solusi, alih alih hanya bisa menindak, peraturan-peraturan itu sebenarnya solusi untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas dia.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kemudian Ferry mengungkapkan, contoh kecil seperti desain pemakaian trotoar untuk fungsi kaki lima, yang sebenarnya ada aturannya dan bisa dipakai sebagai payung hukum kebijakan. “Masih banyak peraturan diatasnya yang bisa dicari dan dipakai sebagai dasar hukum pembuatan program kebijakan,” ungkapnya.

“Itupun jika Satpol PP mau berpikir tentang solusi. Kalau hanya hadir untuk menghukum lalu apa bedanya dengan penjajah? Hanya merusak tagline ‘Bismillah Melayani Bupati Sumenep saja dong kalau begitu,” sindir Ferry.

Banyaknya usaha berbentuk toko dan retail milik pejabat dan perusahaan retail besar yang mengambil hak pejalan kaki di trotoar dan berdiri di green belt, menjadi polusi visual Kota Keris sekaligus menabrak perda. Tetapi Satpol PP, dinilai Ferry, terkesan takut dan hanya mendiamkan tanpa tindakan.

“Jangan pernah mengharap menumbuhkan rasa kepemilikan warga Kota Keris terhadap nasib kotanya. Kalau Satpol PP tidak berinovasi, tidak berpikir tentang solusi. Ditambah lagi tidak bersinerginya pemangku kepentingan, bahkan antar OPD saja masih saling lempar tanggung jawab.” ketus Ferry.

Mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kota Keris yang mampu menjawab berbagai tantangan perkotaan sekaligus hanya wacana pengantar tidur masyarakat Kota Keris

Ternyata jalan panjang pembangunan Kota Keris tercinta sepertinya masih gelap dan tak berujung, jika tiada koordinasi antar OPD dan tebang pilih penegakan masih saja dilakukan oleh Satpol PP Sumenep.

Advertisement. Scroll to continue reading.
Avatar of Suara Madura
Written By

Suara Madura Merupakan Portal berita Terkini Menyajikan Berita Sumenep, Jawa Timur, Surabaya, Malang, Madiun, Jember, Sidoarjo, Gresik, Madura, Jakarta Dll

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Peristiwa

Peristiwa

SuaraMadura.id – Mantan Kades Batuampar, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dikabarkan melakukan penganiayaan terhadap Wartawan Sumenep. Kejadian penganiayaan terhadap Wartawan Sumenep yang juga...

Peristiwa

SuaraMadura.id – Kapolres Sumenep datangkan Bidang laboratorium forensik atau Bidlabfor Polda Jatim ke lokasi kebakaran di Tricomp, salah satu unit usaha Mami Muda yang...

Peristiwa

SuaraMadura.id -Mami Muda, basecamp atau markas tempat berkumpulnya para Wartawan Sumenep yang sedang soroti kasus fraud 60 Miliar di BSI, dibakar si jago merah....

Peristiwa

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan penyebab awal kebakaran depo Plumpang dan korban jiwa yang ditimbulkan di hadapan Komisi VI DPR RI.

Peristiwa

KM Baruna Jaya Raya yang mengangkut sembako dan material dari Banyuwangi, Jawa Timur menuju Sapeken, Sumenep, Madura hilang kontak.

Peristiwa

Setelah mendapatkan telepon dari Ko Apen, Bripka RS bersama Briptu RG, anggota Provos Polres Sumenep Sumenep, kemudian mendatangi Mr Ball untuk melihat kejadian tersebut.

BACA JUGA :

Layanan Publik

SuaraMadura.id – Akhir pekan pertama di bulan Januari 2023. Melihat dari dekat tempat penampungan sementara (TPS) sampah yang berlokasi di dalam wilayah Kota Keris...

Kesehatan

SuaraMadura.id – Perawat berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Puskesmas Kecamatan Nonggunong, Sumenep, Madura, diduga bolos ngantor alias tidak menjalankan tugasnya sebagai PNS di Pulau...

Pemerintahan

SuaraMadura.id –  Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura, terindikasi kuat dialihkan secara sepihak oleh kadesnya...

Berita

SUMENEP – Pemotongan terhadap Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) penerima hibah di Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Sumenep tahun anggaran 2021, diketahui...

Berita

Masyarakat Kepulauan Raas Datangkan BBM Ditangkap, Pemkab Sumenep Buta? Oleh: Mashudi Republik Indonesia adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau-pulau,...

Advertisement