SuaraMadura.id – Siswa SMP Negeri 1 Sumenep penerima program makan bergizi gratis (MBG), keluhkan menu yang didapatnya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui sejak Senin (20/10), SMP Negeri 1 Sumenep, Madura yang memiliki siswa kurang lebih 1000 orang mulai mendapatkan jatah program MBG.
Kendati begitu, satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) alias dapur yang melayani MBG SMP Negeri 1 Sumenep nampaknya masih belum siap.
Terbukti dari munculnya keluhan para siswa penerima MBG di SMP Negeri Sumenep yang mengungkapkan sejumlah persoalan semenjak hari pertama pelaksanaan.
“Hari pertama Senin kemarin, ada 3 kelas yang tidak mendapatkan ompreng diminta menunggu sampai jam 2 siang,” ungkap salah seorang siswa SMP Negeri Sumenep. Selasa (21/10).
Dikarenakan jam pulang sekolah para siswa sekitar jam 12 siang, maka mereka kemudian memutuskan untuk tidak mau menunggu MBG yang dijanjikan dan memilih pulang.
Masuk hari kedua yakni Selasa (21/10), persoalan kembali muncul dan bahkan lebih heboh. Menu MBG yang diterima di atas ompreng ternyata tidak lengkap.
Mulai dari yang tidak ada nasinya, buahnya bahkan potongan lauk pauk yang diterima nampak terlalu kecil dan dianggap sangat tidak layak untuk memenuhi gizi.
Bahkan dalam dokumentasi berbentuk video yang masuk ke redaksi. Siswa SMP Negeri 1 Sumenep terdengar mengadu kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
“Tolong Pak Prabowo, ini kami dari SMP Negeri 1 Sumenep, tidak ada nasinya,” ujar siswa sambil memegang ompreng yang memang terlihat bersih pada bagian tempat nasinya.
Sementara, keterangan dari SPPG penyedia MBG di SMP Negeri 1 Sumenep, masih belum dapat dimintai keterangannya terkait persoalan yang muncul hingga sampai harus mengadu kepada Presiden.
Terjadinya sejumlah persoalan terhadap pelaksanaan MBG di Kota Keris, termasuk yang terkini di SMP Negeri 1 Sumenep, nampaknya akan terus muncul ke depannya mengingat fungsi pengawasan terhadap SPPG yang tidak jelas.
