SuaraMadura.id – Pihak Puskesmas Arjasa diketahui melakukan upaya menghilangkan barang bukti hasil pembakaran limbah medis yang dihasilkan dengan cara menimbun tanah di atasnya.
Pemberitaan mengenai penanganan limbah medis, limbah cair, dan limbah pada Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang serampangan yang dilakukan oleh Puskesmas Arjasa, nampaknya tak membuat jera.
Puskesmas Arjasa justru berupaya melakukan tindakan lain yang berpotensi ancaman pidana lanjutan yaitu penghilangan barang bukti berupa hasil pembakaran limbah medis yang dihasilkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di Pulau Kangean itu.
Upaya menghilangkan limbah medis hasil pembakaran yang dilakukan oleh Puskesmas Arjasa yaitu dengan jalan menutupinya menggunakan timbunan tanah, seperti yang terlihat pada dokumentasi yang diterima redaksi SuaraMadura.id.
“Sebelumnya menumpuk limbah medis hasil pembakaran, sekarang ditimbun tanah. Mungkin kemarin tanah ini dimasukkan sampai tembok beton pembatas dijebol,” ujar nararumber Adi Jaya dalam video yang dikirimnya. Rabu (15/3/23).
Pendokumentasian penimbunan tanah yang dilakukan sempat menghebohkan para pegawai Puskesmas Arjasa yang langsung berhamburan keluar menghampiri narasumber.
Dikonfirmasi terkait upaya menimbun hasil pembakaran limbah medis B3 menggunakan tanah, Kepala Puskesmas Arjasa dr. Dayat tidak menyahut.
Tentunya perbuatan Puskesmas Arjasa untuk menutupi kesalahannya justru dengan menimbulkan kesalahan baru ibarat keledai bodoh yang dua kali terjeblos pada lubang yang sama.
