SuaraMadura.id – Dua organisasi yang dikomandoi Musahnan, SE, yakni HNSI dan MP3S menggelar halal bihalal yang bertempat di Aula Kodim 0827 Sumenep. Selasa (29/4).
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Masyarakat Peduli Percepatan Pembangunan (MP3S) merupakan dua organisasi yang sering mengkritisi kebijakan Pemkab Sumenep untuk masyarakat kepulauan.
Sebagai barisan pendukung Paslon Achmad Fauzi dan Imam Hasyim, Ketua HNSI sekaligus MP3S, Musahnan mengatakan, selain halal bihalal kegiatan ini juga menjadi bentuk syukuran atas kemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati tersebut.
Aziz Syabibi, selaku Ketua Panitia halal bihalal HNSI dan MP3S dalam sambutannya sempat menyentil anggaran bagi Dinas Perikanan Sumenep yang menurutnya terlalu kecil, hanya 2 miliar setahun dengan jumlah nelayan yang terdaftar sekitar 35 ribu.
Senada dengan Aziz Syabibi yang pernah jabat Ketua Partai Nasdem Sumenep, Musahnan pun berharap Dinas Perikanan Sumenep dapat lebih aktif menjemput anggaran dari Provinsi Jatim maupun Pemerintah Pusat.
“Perhatian akan terhadap nelayan di Sumenep, masih jauh dari kata cukup. Utamanya kesehatan dan kesejahteraan mereka. Saya harap Pak Bupati bisa menambah anggaran untuk Dinas Perikanan Sumenep,” pintanya.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Agustiono Sulasno yang ikut hadir dalam acara halal bihalal HNSI dan MP3S, menyampaikan bahwa dinas yang dipimpinnya tetap berupaya yang terbaik dengan anggaran yang terbatas.
“Untuk pengurusan kartu Ku-Suka, apabila seluruh persyaratannya lengkap, saya jamin 1 jam bisa selesai,” janji Kepala Dinas Perikanan Sumenep.
Kendati begitu, salah satu perwakilan HNSI dari Giligenting menyatakan kalau faktanya, pengurusan kartu Ku-Suka yang diperuntukkan bagi nelayan itu, memakan waktu berhari-hari dalam pengurusannya.
Nampak juga anggota dewan asli Masalembu dari Partai Nasdem, Juhairi diantara para undangan acara halal bihalal HNSI dan MP3S yang mayoritas tokoh nelayan dari wilayah Kepulauan Sumenep.
