SuaraMadura.id – Puluhan orang di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, diduga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan dari program makan bergizi gratis (MBG).
Diketahui, pada hari Selasa, 09 September 2025, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bergema Center yang berlokasi di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, melakukan pengiriman MBG.
Tak kurang dari 1.776 porsi makan bergizi gratis didistribusikan SPPG Bergema Center ke sejumlah wilayah di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, di setiap harinya sekitar pukul 08.00 pagi.
Namun, tak seperti hari-hari biasanya. Banyak siswa di Yayasan Al Falah yang menjadi pusing, mual dan muntah setelah memakan makanan dari makan bergizi gratis yang dibagikan SPPG Bergema Center.
Kejadian serupa turut terjadi kepada siswa SMK Maarif Branta Tinggi yang mengkonsumsi makanan dari makan bergizi gratis. Sebagian besar dari siswa tersebut pun mengalami muntah-muntah hingga mencret.
Akibatnya, 23 orang yang terdiri dari 21 siswa dan 2 Guru, yang diduga kuat keracunan makan bergizi gratis hasil produksi SPPG Bergema Center, dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan di Pamekasan.
Sebanyak 3 orang dirawat di Puskesmas Tlanakan, 3 siswa dan 1 Guru dilarikan ke rumah sakit umum daerah serta sisanya dirawat secara mandiri di kediaman salah seorang wali murid.
Sampel makanan makan bergizi gratis yang diduga beracun dan memakan korban tersebut dikabarkan sudah diambil Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.
Pada pukul 18.00 malam telah dilakukan proses permintaan keterangan terhadap Kepala SPPG Bergema Center, Aris Firman Hidayah terkait makan bergizi gratis yang memakan puluhan korban.
Sementara hingga berita ini ditayangkan, pihak SPPG Bergema Center tidak dapat dihubungi dan juga belum memberikan keterangan resmi atas keracunan yang menimpa puluhan siswa imbas makan bergizi gratis yang disediakannya.
