SuaraMadura.id – Niat menelusuri pengangkutan BBM, seorang wartawan Sumenep malah dianiaya dan disekap serta ditodong pistol oleh pria berbadan tegap.
Kejadian penganiayaan terhadap wartawan Sumenep tersebut terjadi di Pelabuhan Kalianget, pada Sabtu, 29 Juli 2023 sekira pukul 22.00 WIB.
Berawal dari kecurigaan Wartawan Sumenep, berinisial ER (43), pada sebuah sepeda motor roda tiga yang mengangkut BBM keluar dari SPBU di Kalianget.
Atas dasar kecurigaan itu, ER lantas membuntuti sepeda motor roda tiga yang membawa BBM tersebut yang ternyata menuju ke Pelabuhan Kalianget.
Sampai di Pelabuhan Kalianget , ER bertanya ke Satpam yang ada di pos, yang lalu menjawab bahwa BBM yang diangkut oleh motor roda tiga itu milik TNI AL.
ER yang berniat untuk masuk malah dihadang oleh si Satpam yang malah memanggil tiga orang yang tidak dikenal yang salah satunya lalu bertanya, “siapa kamu?” hardiknya.
Saat dijawab bahwa dirinya dari media, salah seorang dari tiga orang yang tak dikenal tersebut mengatakan, “media media apa, media tai,” ketusnya.
Tanpa babibu ketiganya langsung menghujani bogem mentah ke ER. Tak cukup sampai di situ, wartawan Sumenep itu juga dibanting hingga disuruh merayap.
Selanjutnya ER diseret ke arah bahan bakar yang sebelumnya diangkut oleh motor roda tiga dari SPBU Kalianget tersebut dan diraupi ke wajahnya.
Tak lama kemudian datang lagi orang berbadan tegap yang juga tak dikenal ER yang memukul rahang kirinya lalu menodongkan pistol sambil berujar, “jangan macam-macam tak bolong kepalamu,” ancamnya.
Biadabnya, ER sempat disekap serta dompet berikut handphonenya dirampas. Hingga pada Minggu, 30 Juli 2023 jam 07.00 WIB mereka terduga pelaku memaksanya membuat surat pernyataan.
Apabila ER enggan, ia diancam akan diceburkan ke laut. Terpaksa surat pernyataan berisi tidak akan memperpanjang kejadian yang dialami dibuat.
Menelusuri kejadian tersebut, awak media mendatangi tempat yang diduga menjadi lokasi kebiadaban terhadap insan Jurnalis terjadi yakni, Pelabuhan Kalianget.
Menjdi tujuan adalah pos satpam Pelabuhan Kalianget, sebagai tempat yang diduga menjadi awal mula penganiayaan terhadap wartawan Sumenep, terjadi.
Namun, Satpam yang bertugas menyatakan bahwa bukan dirinya yang bertugas di Sabtu, 29 Juli 2023 malam. “Bukan saya yang jaga semalam, tapi IW (inisial),” katanya. Minggu (30/7/23).
Sedangkan salah satu warga yang tidak mau disebut namanya yang kebetulan berada di lokasi membenarkan bahwasanya kemarin malam ada kejadian penganiayaan.
“Iya banyak kok yang tahu (kejadian penganiayaan terhadap wartawan Sumenep, red). Saya sampai jam 12 di sini, orangnya (wartawan yang dianiaya, red) masih di dalam,” bebernya.
Penelusuran lanjutan atas kejadian pemukulan, penyekapan sampai penodongan pistol terhadap wartawan Sumenep oleh orang tak dikenal tersebut masih akan terus dilakukan.