SUMENEP – Kepolisian sektor (Polsek) Kangean kembali jadi buah bibir warga setempat. Setelah salah satu anggotanya diketahui memaki-maki Relawan Masyarakat Kangean (RMK) tanpa sebab jelas.
Peristiwa itu berawal dari masuknya panggilan telepon dari anggota Polsek Kangean kepada Ketua RMK, yang memberitahukan rencana ikut menjemput jenazah kepala Desa Sumber Nangka di pelabuhan Batu Gulok, Kangean, Sumenep, Madura. Minggu (13/3) lalu.
Kemudian disepakati bertemu pukul 19.00 WIB (sehabis Isya), untuk selanjutnya anggota Polsek Kangean bersama-sama dengan RMK berangkat menuju pelabuhan menggunakan mobil dinas kepolisian setempat.
Ainur Rahman Ketua RMK, beserta bendaharanya, Icang kemudian menunggu di depan Polsek Kangean. Namun, sampai waktu yang telah ditentukan, anggota Polsek Kangean belum juga muncul, sedangkan jenazah kepala Desa Sumber Nangka hampir tiba.
“Karena setelah saya hubungi handphone-nya anggota Polsek Kangean yang janjian tidak diangkat, saya memutuskan memasuki kantor Polsek Kangean setelah melihat pintu pagar yang terbuka separoh,” ujar dia. Minggu (27/3).
Selanjutnya, Ainur menjelaskan, karena kondisi Polsek Kangean dalam keadaan kosong melompong ia memutuskan duduk di ruang tunggu sambil meminta Ocang mencari ke asrama. Ia lantas mengajak bendaharanya untuk keluar karena tak ada tanda-tanda kehidupan di kantor tersebut.

Tiba-tiba, kata Ainur, ada yang berteriak ke arahnya. “Woii keluar keluar, kok ga punya aturan kamu!” bentak anggota Polsek Kangean padanya, yang kemudian dijelaskan maksudnya hanya untuk menginformasikan pada polisi yang berdinas jika jenazah sudah sampai.
“Iya tapi pakai aturan kamu jangan masuk seenaknya,” kata Ainur menirukan bentakan polisi Polsek Kangean, yang bahkan kembali meluapkan emosi meski Ketua RMK itu telah berada di luar kantor dengan semboyan melindungi, melayani dan mengayomi tersebut.
Dirinya mengaku bermaksud melakukan upaya klarifikasi kepada Kapolsek Kangean atas perilaku berlebihan Ismail, anggota polsek tersebut. Tetapi belum terwujud dikarenakan yang bersangkutan tidak ngantor mulai tanggal 13 Maret kemarin hingga saat ini.

Kapolsek Kangean Iptu Agus Sugito yang dihubungi guna konfirmasi, baik lewat panggilan seluler dan chat WhatsApp tidak merespon SuaraMadura.id.
Bila terbukti benar ulah Ismail anggota Polsek Kangean yang memaki-maki warga, tentunya sangat disayangkan di tengah upaya Kapolri menaikkan citra kepolisian untuk kemudian dirusak oleh perilaku sok jajaran di bawahnya.