Tekno & Sains

Tim PPK-Ormawa Himala UTM Ciptakan Sekrup Portable Untuk Efisiensi Pemanenan Garam

954
×

Tim PPK-Ormawa Himala UTM Ciptakan Sekrup Portable Untuk Efisiensi Pemanenan Garam

Sebarkan artikel ini
Tim PPK-Ormawa Himala UTM Ciptakan Sekrup Portable Untuk Efisiensi Pemanenan Garam
Tim PPK-Ormawa Himala UTM yang ciptakan Sekrup Portable untuk efisiensi pemanenan garam.

SuaraMadura.id – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (Himala) Universitas Trunojoyo Madura telah menciptakan terobosan inovatif di bidang pertanian.

Pada Kamis (13/7/2023), mereka berhasil menciptakan Sekrup Portable pada Tunnel Garam yang mampu meningkatkan produksi garam di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.

Dalam proyek yang dipimpin oleh Fatkhal Herdiansyah dan tim, mengidentifikasi potensi besar dalam produksi garam di wilayah Bangkalan, terutama di Kecamatan Kwanyar.

Faktor ini didukung oleh kondisi geografis yang memungkinkan peningkatan produksi garam. Namun, Tim juga menghadapi beberapa permasalahan dalam produksi garam yang perlu diatasi.

Masalah pertama adalah terkait dengan faktor musim yang mempengaruhi produksi garam. Tim PPK Ormawa Himala merancang Sekrup Portable pada Tunnel Garam sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, tim juga mengidentifikasi masalah lain yang mempengaruhi produksi garam, seperti penurunan daya tahan geomembran akibat injakan manusia dan adanya mikroorganisme patogen yang terkontaminasi oleh aktivitas manusia.

Untuk mengatasi hal ini, Tim PPK Ormawa Himala juga mengembangkan metode baru dalam pengolahan garam yang meminimalkan kontaminasi dan memastikan kualitas produk garam yang lebih baik.

“Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif bagi berbagai permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam penggunaan tunnel garam mampu mengatasi kendala musim penghujan yang sering menjadi batasan bagi petani garam. Dengan memanfaatkan tunnel garam, inovasi ini memberikan solusi praktis dalam proses produksi garam sepanjang tahun,” ungkap Fatkhal sapaan akrabnya.

Penggunaan Sekrup Portable juga membawa manfaat signifikan dalam hal efisiensi kerja. Dalam metode konvensional, panen garam sering kali membutuhkan tim yang terdiri dari 1 hingga 5 orang.

Namun, dengan menggunakan inovasi ini, hanya dibutuhkan 1 hingga 2 orang dalam operasionalnya. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas petani garam, tetapi juga mengurangi kebutuhan tenaga kerja serta mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Fatkhal juga mengatakan bahwa, penggunaan Sekrup Portable juga berkontribusi dalam mencegah penurunan kualitas geomembran yang sering disebabkan oleh injakan manusia.

Dengan menggunakan alat ini, risiko kerusakan geomembran dapat dikurangi secara signifikan. Demikian pula, upaya pencegahan kontaminasi mikroorganisme pada hasil produksi garam juga menjadi fokus dalam pengembangan inovasi ini.

Dengan metode baru dalam pengolahan dan pengemasan garam, Sekrup Portable membantu menjaga kualitas dan kebersihan produk garam.

Adapun kegiatan pengabdian akan dimulai dengan sosialisasi pertama yaitu dengan memaparkan materi tentang produksi garam menggunakan tunnel dan sekrup portable yang akan digunakan dalam produksi garam.

Pihaknya juga berharap, program tersebut dapat berkelanjutan yang bisa dilaksanakan oleh kelompok tani di Desa Pesanggarahan sebagai bekal ataupun inovasi baru yang dapat diterapkan pada semua masyarakat khususnya kelompok tani dan petani garam di desa tersebut.

Sebagai tambahan informasi, pemberian sosialisasi di bidang ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Implementasi Sekrup Portable pada Tunnel Garam untuk menigkatkan kuantitas dan kualitas produksi garam rakyat di Desa Pesanggarahan-Bangkalan”.

Dimana kegiatan ini sepenuhnya dibiayai oleh Belmawa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dimulai dengan sosialisasi pertama yang akan memaparkan materi tentang produksi garam menggunakan tunnel dan inovasi Sekrup Portable.

Sementara kegiatan akan dimulai pada bulan Juli ditutup dengan laporan akhir dan kegiatan Abdidaya PPK Ormawa dimana merupakan kegiatan akbar sebagai ajang kompetisi akhir seluruh PPK Ormawa se-Indonesia..

“Saya berharap dengan adanya inovasi Sekrup Portable pada Tunnel Garam mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam khususnya pada kelompok petani garam di desa Pesanggrahan, Bangkalan,” lanjut Fatkhal.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para petani garam di Desa Pesanggrahan dan sekitarnya dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam meningkatkan produksi garam mereka.

Selain itu, inovasi Sekrup Portable pada Tunnel Garam juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam menerapkan teknologi baru yang berkelanjutan dalam sektor pertanian.

Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan tercipta peningkatan kesejahteraan dan keberlanjutan sektor garam di wilayah tersebut.