Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ekonomi

Ternyata Begini Modus Fraud 60 Miliar Subeki di Bank Syariah Indonesia Cabang Sumenep

Dalam lakukan aksi fraud yang rugikan Bank Syariah Indonesia puluhan miliar, selain rugikan perbankan dan korban yang digunakan atas namanya. Dikabarkan juga untungkan pejabat Pemkab Sumenep dan petinggi APH.

Ternyata Begini Modus Fraud 60 Miliar Subeki di Bank Syariah Indonesia Cabang Sumenep
Tampang dari Subeki pelaku fraud puluhan miliar pada Bank Syariah Indonesia Cabang Sumenep. Foto/Istimewa.

SuaraMadura.id – Subeki, pelaku fraud bernilai puluhan miliar pada Bank BNI Syariah (BNIS) yang sekarang telah di-merger menjadi Bank Syariah Indonesia ternyata tidak hanya rugikan pihak perbankan tetapi juga perorangan turut menjadi korban.

Apa yang disampaikan Firman, eks direksi BNIS yang kini duduk di jajaran petinggi Bank Syariah Indonesia tentang fraud 60 miliar yang dilakukan Subeki. Tentunya tidak mungkin dilakukan mantan pengajar di Ponpes terbesar di Sumenep, sendirian.

Pertama pihak BNIS, baik yang melakukan penaksiran serta penilaian harga atau appraisal terhadap obyek yang akan diagunkan. Hingga yang menyetujui permohonan pinjaman berujung fraud itu dinilai ikut bertanggung jawab.

Pihak berikutnya yakni orang yang dikorbankan sang pelaku fraud Subeki. Dimana mereka lah yang dijadikan atas nama pemohon pinjaman ke BNIS yang jumlahnya diperkirakan bukan hanya satu melainkan puluhan.

Setelah selama ini terdiam tak berdaya, mereka pelan-pelan mulai kembali miliki asa terungkapnya keadilan. Boleh dikata keberanian tersebut timbul sebab sorot lampu terhadap otak pelaku fraud puluhan miliar, Subeki, mulai menerang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Seperti Agus Ravy pemilik toko perlengkapan olahraga yang bernama sama dengannya. Sebagai salah satu korban fraud Subeki pada tahun 2017 bersedia beri ketenangan mengenai ihwal kejahatan kerah putih tersebut terjadi.

Baca juga: Kejahatan Perbankan Puluhan Miliar di Kabupaten Sumenep, Pelakunya ‘Kyai’?

Pria yang aktif bergelut dalam dunia persepakbolaan Kota Keris itu mengungkapkan, ia ditawari membeli sebidang tanah yang akan dibangun dua lantai dengan cara mengajukan pinjaman ke BNIS, yang sekarang jadi Bank Syariah Indonesia.

“Awalnya Subeki menjual tanah yang akan dibangun dia ke saya dengan appraisal yang di-up (Dinaikkan, red). Jadi yang biasa harganya tujuh ratus juta di-up menjadi dua setengah miliar,” beber Agus Ravy. Selasa (14/02/23).

Dari uang dua miliar setengah tersebut, ia diiming-imingi akan diberikan lima ratus juta yang bisa digunakan untuk tambahan modal usahanya, yaitu Agus Ravy Sport yang menyediakan segala macam keperluan dan peralatan olahraga.

Kendati begitu, apa yang dijanjikan oleh Subeki hanyalah pepesan kosong. Bangunan yang seharusnya dua lantai tidak terbangun, pengajuan kredit yang cair pun segera berpindah dari rekening Agus Ravy.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Waktu itu tanggal 14 dana  dua miliar setengah cair ke rekening saya tapi beberapa detik kemudian langsung pindah ke rekening Subeki. Padahal dijadwalkan tanggal 16 baru cair” tukasnya.

Merasa janggal dana di rekeningnya bisa pindah ke milik Subeki tanpa persetujuan terlebih dahulu, dan jadwal pencairan yang maju. Agus Ravy lantas menghubungi pihak BNIS.

Baca juga: Pelaku Fraud 60 Miliar Pada Bank Syariah di Sumenep, Katanya ‘Kyai’ Ternyata Subeki

“Jawabannya, dicairkan lebih awal disuruh Subeki. Pemindahan dana ke rekening Subeki juga katanya saya sudah tanda tangan, padahal saya ga merasa pernah tanda tangan,” katanya.

Menurut Agus Ravy, dirinya telah berulang kali berupaya meminta pertanggungjawaban Subeki atas bangunan yang tidak sesuai serta meminta apa yang dijanjikan sejumlah lima ratus juta namun buntu.

“Katanya Subeki saya sudah dibayari cicilannya, tapi apa yang dibayari? Tiap bulan jadi tanggungan saya tiga puluh delapan juta. Malah saat itu pernah saya tantang dia sumpah pocong,” ujarnya geram.

Upaya konfirmasi lanjutan kepada pihak Bank Syariah Indonesia akan kembali dilakukan. Sedangkan Subeki, pelaku fraud puluhan miliar masih belum berhasil didapatkan keterangannya.

Penelusuran lanjutan fraud 60 miliar Subeki pada BNIS yang sekarang Bank Syariah Indonesia akan berlanjut pada aset-aset yang dimiliki. Serta pihak pejabat Pemkab Sumenep dan petinggi APH yang diketahui terima keuntungan dari aksi kejahatan kerah putih tersebut.

Advertisement. Scroll to continue reading.
Avatar of Suara Madura
Written By

Suara Madura Merupakan Portal berita Terkini Menyajikan Berita Sumenep, Jawa Timur, Surabaya, Malang, Madiun, Jember, Sidoarjo, Gresik, Madura, Jakarta Dll

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Peristiwa

Peristiwa

SuaraMadura.id – Mantan Kades Batuampar, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dikabarkan melakukan penganiayaan terhadap Wartawan Sumenep. Kejadian penganiayaan terhadap Wartawan Sumenep yang juga...

Peristiwa

SuaraMadura.id – Kapolres Sumenep datangkan Bidang laboratorium forensik atau Bidlabfor Polda Jatim ke lokasi kebakaran di Tricomp, salah satu unit usaha Mami Muda yang...

Peristiwa

SuaraMadura.id -Mami Muda, basecamp atau markas tempat berkumpulnya para Wartawan Sumenep yang sedang soroti kasus fraud 60 Miliar di BSI, dibakar si jago merah....

Peristiwa

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan penyebab awal kebakaran depo Plumpang dan korban jiwa yang ditimbulkan di hadapan Komisi VI DPR RI.

Peristiwa

KM Baruna Jaya Raya yang mengangkut sembako dan material dari Banyuwangi, Jawa Timur menuju Sapeken, Sumenep, Madura hilang kontak.

Peristiwa

Setelah mendapatkan telepon dari Ko Apen, Bripka RS bersama Briptu RG, anggota Provos Polres Sumenep Sumenep, kemudian mendatangi Mr Ball untuk melihat kejadian tersebut.

BACA JUGA :

Kesehatan

SuaraMadura.id – Direktur RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep, dikabarkan akan diganti timbulkan kekhawatiran penurunan kinerja rumah sakit plat merah Kota Keris tersebut. Wajah...

Berita

SuaraMadura.id – Nelayan Masalembu Kabupaten Sumenep sampai detik ini terus berjuang untuk menjaga laut dari alat tangkap yang merusak. Kembali Nelayan Masalembu bersitegang dengan...

Layanan Publik

SuaraMadura.id – Meski belum mengantongi Izin resmi, kapal tongkang penyeberangan dari Batu Guluk – Mamburit di wilayah Kepulauan Kangean, Sumenep, tetap beroperasi. Keselamatan penumpang...

Sosial

SuaraMadura.id – Petani bersama Pemdes setempat melaksanakan kerja bakti tahunan memperbaiki jalan tani di Geligir Karante Desa paseraman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep. Minggu (28/5/23)....

Pendidikan

SuaraMadura.id – Sejumlah aktivis pemerhati kebijakan publik soroti tukar guling lahan Bangunan Klaster Rumput Laut Sumenep yang dilakukan Universitas Bahaudin Muhdary (Uniba Madura). Menurut...

Advertisement