SuaraMadura.id – Fauzi As menuturkan secara eksklusif musibah yang menimpa salah satu unit usahanya di Mami Muda, Tricomp yang terbakar pada Kamis malam tanggal 23 Maret 2023 kemarin sekitar pukul 22.15 WIB.
Ketegaran Fauzi As menyikapi kebakaran di Tricomp, Mami Muda terlihat saat dirinya yang ditemui di Kedai Jamu yang berlokasi di belakang Kantor Pemda Sumenep pada Selasa 28 Maret 2023 malam, memulai perbincangan dengan mengucapkan selamat berpuasa.
“Sebelumnya saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa, mari kita jadikan Ramadhan tahun ini sebagai momentum evaluasi dan perbaikan, saya mengingatkan diri sendiri agar tidak tenggelam dalam nikmatnya atraksi dan pameran kesolehan, tidak juga meratapi sedu sedan berkepanjangan, seperti yang dialami oleh korban BNI Syariah/BSI,” ujarnya.
Menyelipkan kalimat korban BNI Syariah atau BSI dalam awal perbincangan, apakah karena terbakarnya Mami Muda ada kaitannya dengan para Wartawan yang berkumpul di sana sedang fokus menyoroti kasus fraud yang terjadi, Fauzi As menampiknya.
“Kebakaran yang terjadi di salah satu tempat usaha saya, memang musibah itu menjadi pembahasan oleh para aktivis dan pegiat media, namun kejadian itu lumrah dan biasa saja, sebab api bisa membakar apa saja dan muncul dari mana saja, gesekan batu keras pun memercik api, konsleting listrik pun bisa terjadi,” ucapnya.
Pria pemilik brand LaBatik itu justru mengucapkan syukur kepada Allah penguasa alam semesta pencipta air dan api, kebakaran yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa. Tak ketinggalan ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang dianggapnya berperan besar dalam peristiwa tersebut.
“Terimakasih saya sampaikan kepada Tim Damkar, khususnya Mas Subiyakto (Kabid Damkar, red) seluruh masyarakat yang terlibat dan jajaran TNI Polri. Sehingga api segera padam, api hanya membakar barang-barang elektronik di sekelilingnya,” tukasnya.
Namun, Fauzi As menambahkan, api tidak hanya memunculkan asap, karena Mami Muda sekaligus menjadi basecamp wartawan, sehingga kejadian kebakaran itu menjadi perhatian. Analisa dan asumsi pun bermunculan.
“Ada yang mengatakan ini bagian dari sabotase karena kita sedang konsen mengawal beberapa isu besar yang terjadi di Kabupaten Sumenep, namun ada juga yang mengatakan itu terjadi akibat listrik arus pendek,” imbuhnya.
Tentu, menurut Fauzi As semua pihak boleh menebak-nebak namun harus disertai dengan data dan analisa yang objektif. Meski dirinya lebih curiga bahwa kebakaran bisa saja terjadi akibat anaknya yang berusia empat tahun.
“Ya namanya saja anak kecil yang pikirannya belum utuh, mungkin saja niatnya membakar petasan dengan tujuan mengagetkan ayahnya. Kita tidak perlu terlalu serius menanggapi sikap anak yang belum dewasa, tapi sekali lagi ini hanya kecurigaan,” sindir Fauzi As.
Sebab, kata Fauzi As di akhir perbincangan, penyebab yang sebenarnya dari kebakaran yang terjadi di Tricomp, Mami Muda yang juga menjadi markas para awak media yang mengawal kasus dugaan fraud 60 Miliar oleh Subeki dan BSI sedang dianalisa oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur.