Viral

Sikapi Isu Perselingkuhan, Direktur RSUD Abuya Tegaskan Tidak Akan Menutup-nutupi

1661
×

Sikapi Isu Perselingkuhan, Direktur RSUD Abuya Tegaskan Tidak Akan Menutup-nutupi

Sebarkan artikel ini
Sikapi Isu Perselingkuhan, Direktur RSUD Abuya Tegaskan Tidak Akan Menutup-nutupi
Ilustrasi: Perselingkuhan pegawai di RSUD Abuya.

SuaraMadura.id – Direktur RSUD Abuya gerak cepat menindaklanjuti isu perselingkuhan salah satu kepala ruangan dengan pegawai honorer perempuan.

RSUD Abuya yang berlokasi di Pulau Kangean, Kecamatan Arjasa, Sumenep, Madura, sedang dilanda kabar tak sedap. Perselingkuhan antar pegawainya.

Dimana, isu perselingkuhan salah satu kepala ruangan RSUD Abuya dengan pegawai honorer perempuan yang asli warga Kangean itu diungkap oleh akademisi yang juga aktivis sosial, Verri Karaeng.

Menurutnya, hubungan yang terjalin antara kepala ruangan RSUD Abuya yang asli Pamekasan dengan pegawai honorer perempuan asli Kangean itu telah menyalahi aturan.

“Sebab, si kepala ruangan RSUD Abuya yang berstatus PNS atau pegawai negeri sipil diketahui telah memiliki pasangan resmi yang berdomisili di Pamekasan,” ujarnya. Jumat (14/4/23).

Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon WhatsApp, PNS terduga pelaku perselingkuhan yakni Hardi Kasmanto membantah bahwa dirinya memiliki hubungan dengan AF (inisial).

“Saya sudah dipanggil sama dinas untuk klarifikasi. Kenapa saya harus beri keterangan ke mas,” dalihnya, Minggu (16/4/23).

Bantahan dari Hardi tersebut pun dinilai bohong oleh Anggota DPP Bidik Muhlis. “Ya berdasarkan pengakuan dari salah satu keluarganya, AF telah dinikahi siri Hardi sekitar dua bulan lalu,” bebernya. Minggu (16/4/21).

“Saya siap mempertanggungjawabkan statement saya ini kalau memang instansi terkait serius ingin menjaga nama baik RSUD Abuya dan menegakkan aturan mengenai disiplin PNS,” sergahnya.

Sementara, Direktur RSUD Abuya dr. Muhammad Imam Wahyudi yang dihubungi via telepon WhatsApp menegaskan telah menindaklanjuti kabar adanya perselingkuhan PNS yang melibatkan anak buahnya.

“Jadi sebenarnya kita belum menerima laporan resmi (Terkait nikah siri, red) dari istri resminya yang ada di Pamekasan. Tapi isu ini sebenarnya sudah berhembus kencang sekitar dua bulan lalu,” jelas Direktur RSUD Abuya.

Bahkan kata dr. Imam, sebelumnya Hardi sempat mendapatkan pembinaan pertama. “Dulu sebelum ada kabar nikah siri memang istri Hardi pernah meminta tolong ke kita untuk menyelesaikan masalah rumah tangganya,” ungkapnya.

Kendati begitu, direktur rumah sakit pertama di Kepulauan Sumenep tersebut akan menindaklanjuti persoalan asmara antar anak buahnya itu. “Besok kita lakukan lagi pemanggilan resmi secara kedinasan,” imbuhnya.

“Untuk masalah kedinasan sudah mulai jalan yang jelas saya tidak akan menutupi kasus ini, jadi pasti akan bergulir. Kalau memang itu benar dan terbukti, masalah sanksinya tentu bukan di kita,” tegasnya.

Terakhir, Direktur RSUD Abuya kembali tegaskan jika ia berkomitmen menyelesaikan kasus dugaan perselingkuhan pegawainya tersebut. “Ya mari kita kawal bareng-bareng lah,” pungkasnya.