SuaraMadura.id – Besarnya Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima setiap tahunnya tak menghentikan SMA Negeri 1 Sumenep untuk tetap menarik SPP dengan berbagai macam dalih.
Dana BOS merupakan program pemerintah pusat untuk membantu pendanaan biaya operasional sekolah yang bisa digunakan untuk administrasi kegiatan sekolah, pembayaran honor, pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, dan lain-lain.
Selain Dana BOS yang rutin diterima sekolah berdasarkan jumlah siswa, yang biasa disebut juga BOS Reguler. Ada juga BOS Afirmasi serta Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikucurkan pemerintah.
Pada Permendikbud Nomor 28/P/2022 telah ditetapkan jumlah siswa SMA Negeri 1 Sumenep yang terdaftar dalam Dapodik tahun sebelumnya, yakni sebanyak 1041. Dikalikan Rp. 1.860.000/siswa.
Sehingga besaran Dana BOS SMA Negeri 1 Sumenep tahun 2022 adalah sejumlah Rp. 1.936.260.000. Dengan nominal yang fantastis tersebut, ternyata sekolah favorit di Kota Keris itu tetap melakukan pungutan haram.
Seperti diberitakan sebelumnya, SMA Negeri 1 Sumenep melalui Wakasek Kesiswaan, Moh. Hasan diketahui melakukan penagihan SPP kepada siswa lewat WhatsApp Group (WAG) internal sekolah.
“Karena SUDAH tanggal 8 Nop’23, maka Pembayaran SPP + Uang Pembangunan diharap Di SELESAIKAN. Semoga dipahami !!!” Ketik Moh. Hasan di WAG khusus siswa SMA Negeri 1 Sumenep.
Namun Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Sumenep itu membantah telah melakukan penagihan SPP tersebut dan berdalih ia hanya menyambungkan keinginan dari Komite Sekolah.
“Bukan saya pak. Saya kan Wakasek Kesiswaan, bukan saya. Saya hanya penyambung lidah ke murid, saya tidak tahu uangnya berapa,” ujar Moh. Hasan terlihat gugup.
Kendati begitu, Moh. Hasan terpantau masih melakukan penagihan SPP kepada siswa Negeri 1 Sumenep pada hari Senin, 14 November 2022.
“Kartu Peserta Ujian Semester / Asesemen Akhir Semester (AAS) akan diberikan mulai Hari Senin depan 21-11-22. Diharap SEGERA menyelesaikan uang SPPU + Pembangunan.” Ketik Moh. Hasan di WAG SMA Negeri 1 Sumenep.
Hingga berita ini ditayangkan konfirmasi kepada Kepala SMA Negeri 1 Sumenep maupun Komite Sekolah belum dapat dilakukan.