SuaraMadura.id – Klarifikasi PNS Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD Sumenep) soal jadi makelar proyek BK DPRD ke beberapa orang Kades di ujung timur Pulau Madura.
Diberitakan sebelumnya PNS DPMD Sumenep yang diketahui bernama Anton Supriyady menawarkan proyek Bantuan Keuangan alias BK milik anggota dewan ke beberapa kepala desa.
Sempat tidak merespon konfirmasi yang dilakukan saat itu. Anton akhirnya buka suara mengenai dugaan dirinya menjual proyek ke lima orang Kades Sumenep.
Didampingi Tiktoker Kota Keris yakni Ainur Rahman, PNS DPMD itu meminta bertemu di salah satu cafe pada Jumat, 25 Agustus 2023 untuk klarifikasi tentang apa yang dituduhkan tersebut.
“Kejadiannya begini, saya ditawarkan mengerjakan proyek BK Dewan oleh salah satu teman. Nah kebetulan karena saya tertarik akhirnya saya menghubungi beberapa Kades yang saya kenal,” ujar Anton mengawali perbincangan.
Maksud dari menghubungi Kades kenalannya, kata Anton, ialah untuk meminjam sejumlah uang yang rencananya akan digunakan sebagai modal mengerjakan proyek BK DPRD tersebut.
“Namun di tengah perjalanan ternyata saya tertipu, teman saya lari entah kemana dihubungi hp-nya sudah tidak aktif lagi. Sedangkan saya sudah terlanjur meminjam uang ke Kades,” sesalnya.
Karena dibutuhkan kembali, akhirnya Anton pun ditagih uang yang dipinjamnya dari lima orang kades itu. “Biar bagaimanapun itu tetap tanggung jawab saya untuk mengembalikan,” katanya.
“Saya terus janji sama para Kades agar menunggu sampai tanah saya laku terjual. Sampai-sampai saya tawarkan sama Ainur,” jelas Anton mengenai kehadiran pria berjanggut itu ikut menemaninya.
Ainur lantas membenarkan atas apa yang disampaikan Anton. “Benar itu. saudara saya ini sebetulnya justru korban tipu-tipu yang tak bertanggungjawab yang sampai sekarang masih kita cari terus si pelaku,” ungkapnya.
Ketika ditanya kenapa dengan mudahnya Anton yang notabene orang berpendidikan bisa dengan mudahnya langsung percaya. Ia menjawab bahwa teman yang menawarkan proyek tersebut bekerja di Sekwan Sumenep.
“Dia itu juga teman dari masa kecil saya, tapi tidak tahunnya dia ternyata telah dipecat atas kasus menawarkan proyek dewan kesana kemari sama,” tukasnya.
Jadi menurut Anton apa yang dituduhkan kepadanya bahwa ia diduga menjadi makelar proyek BK DPRD tidak benar sama sekali. “Malah kalau diibaratkan saya ini sudah jatuh tertimpa tangga pula,” ujarnya.
Akibatnya kini hampir seluruh harta benda Anton berupa motor dan mobil, ludes terjual untuk mencicil hutang ke lima orang Kades. “Semoga tanah warisan saya bisa cepat laku terjual agar bisa melunasi hutang saya,” pungkas PNS DPMD Sumenep itu.