Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ekonomi

Pencairan Ganda BOP di BNI Sumenep, Siapa Salah?

Pencairan Ganda BOP di BNI Sumenep, Siapa Salah?
BNI KCP Sumenep. Foto/Foursquare.

SuaraMadura.id – Ponpes Al-Hayyan, dikabarkan jadi korban penyelewengan Bantuan Operasional Pesantren (BOP) dan Pendidikan Keagamaan Islam serta Bantuan Pembelajaran Daring, Direktorat Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia.

Diketahui bahwasanya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia, telah mengirimkan Surat Perintah Pengembalian ke-3 kepada Al-Hayyan.

Isi surat dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI yakni, meminta pondok pesantren yang terletak di Bandungan, Karduluk, Sumenep itu untuk segera mengembalikan dana BOP tahun 2020 yang teridentifikasi dicairkan dobel/ganda alias cair dua kali.

Padahal, menurut keterangan Marlaf Sucipto selaku kuasa hukum yang ditunjuk Al-Hayyan, ponpes tersebut hanya melakukan pencairan BOP sebanyak satu kali sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku.

“Ada pihak yang tak bertanggungjawab telah mencairkan BOP di Bank Negara Indonesia (BNI) Sumenep, dengan dokumen yang diduga palsu seolah merepresentasikan PP (Pondok Pesantren, red) Al-Hayyan,” terangnya di sebuah cafe daerah Kota Sumenep pada, Kamis (4/8).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Lebih lanjut, Lawyer muda Sumenep bertalenta itu mengatakan, saat ini Al-Hayyan tengah mengajukan surat permohonan Informasi dan Klarifikasi ke BNI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sumenep, untuk mendapatkan informasi dan klarifikasi mengenai perkara tersebut.

“Kami harus merespon cepat. Karena Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI meminta Al-Hayyan segera melakukan pengembalian ke kas negara dan/atau melakukan konfirmasi paling lambat pada tanggal 10 Agustus 2022,” tukas Marlaf Sucipto.

Terakhir, dirinya menambahkan, surat Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI kepada Al-Hayyan untuk mengembalikan salah satu bantuan yang telah sama-sama dicairkan tersebut didasarkan atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia.

Dugaan adanya penggunaan dokumen palsu dalam mencairkan BOP Ponpes Al-Hayyan menambah deretan persoalan bantuan tersebut. Dimana kasus serupa sebelumnya, yang mengatasnamakan Yayasan Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, berakhir di hotel prodeo.

Sementara, upaya konfirmasi yang dilakukan terhadap Pimpinan BNI KCP Sumenep  sebagai pihak penyalur BOP Kemenag RI melalui nomor WhatsApp-nya, terlihat memanggil yang menandakan sedang tidak aktif.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Selain dugaan adanya pemalsuan dokumen untuk mencairkan BOP Al-Hayyan. Juga menjadi pertanyaan, apakah sebegitu buruknya kah manajemen BNI Sumenep sehingga dapat terjadi pencairan ganda?

Avatar of Suara Madura
Written By

Suara Madura Merupakan Portal berita Terkini Menyajikan Berita Sumenep, Jawa Timur, Surabaya, Malang, Madiun, Jember, Sidoarjo, Gresik, Madura, Jakarta Dll

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Peristiwa

Peristiwa

SuaraMadura.id – Mantan Kades Batuampar, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dikabarkan melakukan penganiayaan terhadap Wartawan Sumenep. Kejadian penganiayaan terhadap Wartawan Sumenep yang juga...

Peristiwa

SuaraMadura.id – Kapolres Sumenep datangkan Bidang laboratorium forensik atau Bidlabfor Polda Jatim ke lokasi kebakaran di Tricomp, salah satu unit usaha Mami Muda yang...

Peristiwa

SuaraMadura.id -Mami Muda, basecamp atau markas tempat berkumpulnya para Wartawan Sumenep yang sedang soroti kasus fraud 60 Miliar di BSI, dibakar si jago merah....

Peristiwa

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan penyebab awal kebakaran depo Plumpang dan korban jiwa yang ditimbulkan di hadapan Komisi VI DPR RI.

Peristiwa

KM Baruna Jaya Raya yang mengangkut sembako dan material dari Banyuwangi, Jawa Timur menuju Sapeken, Sumenep, Madura hilang kontak.

Peristiwa

Setelah mendapatkan telepon dari Ko Apen, Bripka RS bersama Briptu RG, anggota Provos Polres Sumenep Sumenep, kemudian mendatangi Mr Ball untuk melihat kejadian tersebut.

BACA JUGA :

Advertisement