Ekonomi

Minyak Makan Merah Solusi Menggoreng Lebih Sehat dan Murah

324
×

Minyak Makan Merah Solusi Menggoreng Lebih Sehat dan Murah

Sebarkan artikel ini
Minyak Makan Merah Solusi Menggoreng Lebih Sehat dan Murah
Minyak Makan Merah Solusi Menggoreng Lebih Sehat dan Murah. Foto/Gatra.

SuaraMadura.id – Dalam keterangan resmi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki menyampaikan pemerintah akan kembangkan alternatif pengganti minyak goreng yakni minyak makan merah.

Minyak makan merah berbeda proses pengolahannya dengan minyak goreng yang pemrosesannya melalui tahapan bleaching, sehingga diklaim lebih sehat karena kandungan vitaminnya tidak banyak terbuang.

“Kalau minyak goreng yang sekarang yang warna bening itu kan di-bleaching ya, dibersihkan, justru vitamin A nya terbuang,” terang Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (18/7).

Proses bleaching yang tidak ada di minyak makan merah membuat proses penyulingannya lebih pendek, alhasil harga jualnya akan lebih murah. “Harga jual ke pasarnya lebih murah, karena prosesnya lebih sederhana,” kata Teten.

Menteri Koperasi dan UKM pun mengaku optimistis dengan minyak makan merah karena lebih sehat dan juga bisa lebih murah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Selain itu, menurut Teten , minyak makan merah juga bisa menjadi solusi bagi petani yang hanya menjual tandan buah segar (TBS) sawit kepada produsen minyak goreng.

Diketahui Presiden Jokowi dalam rapat terbatas setuju pengembangan minyak makan merah berbasis koperasi yang akan menjadi solusi karena 35 persen produksi sawit atau CPO berasal dari petani mandiri.

“Petani kadang-kadang kesulitan menjual TBS nya atau harganya rendah karena mereka tidak punya teknologi untuk mengolah sawitnya menjadi CPO dan menjadi minyak makan,” jelasnya.

Petani yang selama ini tergantung sekali terhadap penjualan TBS kepada industri minyak goreng yang masih terpusat di Jawa. Kini diyakini memiliki jalan keluar dengan pengembangan minyak makan merah yang dilakukan.

Teknologi produksi minyak makan merah sudah dirancang oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Medan. Komoditas tersebut bakal dikembangkan di bawah BUMN.

“Sekarang target kita Pusat Penelitian Kelapa Sawit segera membuat detail engineering design-nya yang segera kami akan produksi untuk piloting,” tukas Teten.