SuaraMadura.id – Persaingan bisinis kapal tongkang penyeberangan Kalianget Talango, memanas. Jelang tengah hari Rabu, 8 Februari 2023, anak buah kapal atau biasa disebut ABK, KM Serba Guna dikabarkan lakukan penganiayaan.
Berdasarkan keterangan salah satu saksi yakni Hamid, yang menjadi korban penganiayaan ialah ABK KM Samporna, Sutrisno. Setelah sebelumnya para ABK Serba Guna mencari gara-gara terlebih dahulu dengan cara memprovokasi.
“Awalnya, tongkang itu kan siapa yang sandar duluan dia yang ngisi (Menaikkan penumpang, red). Ternyata kita ngisi dan ngawal dari sebelah utara dicegat ABK KM Serba Guna,” jelas Hamid, Rabu (08/02/23).
Padahal, lanjut Hamid, belum giliran KM Serba Guna menaikkan penumpang. “Setiap kita arahkan penumpang ke selatan disuruh mundur, direbut disuruh ke utara, terus seperti itu. KM Samporna gak boleh muat penumpang,” terangnya.
Tiba-tiba, Hamid menjelaskan, ABK KM Serba Guna bernama Solihin, mendorong Sutrisno, yang akhirnya jatuh mengenai Syarif. Yang diketahui sebagai terduga pelaku penganiayaan kepada ABK KM Samporna.
“Petugas Dishub yang ada di lokasi sempat melerai, lalu Sutrisno lari melompat ke laut. Dari tiga orang yang mendorong dan menarik-narik Sutrisno, hanya Syarif yang memukul,” ungkap Hamid.
Akibat penganiayaan yang dialami, Sutrisno mengalami memar-memar di bagian dada, dahi dan luka pada bagian kakinya serta informasinya terpaksa menjalani rawat inap.
Atas dasar hal tersebut, Sutrisno dan keluarga bersepakat mengambil langkah hukum atas peristiwa dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan ABK KM Serba Guna, ke Polres Sumenep.
Sementara guna keberimbangan informasi, upaya menghubungi terduga pelaku penganiayaan masih belum berhasil. Sedangkan Kabid Sarana dan Keselamatan Transportasi Perhubungan Sumenep, yang dihubungi via panggilan WhatsApp tampak tidak aktif.
Diketahui, sebelumnya tiga dari empat kapal tongkang penyeberangan Kalianget Talango yakni, KM Safaras Jaya, KM Karjon dan KM Serba Guna sempat mogok beroperasi pada tanggal 2 – 4 Februari 2023 dengan alasan sulit bermanuver.
Kesulitan manuver yang dimaksud, akibat kehadiran KM Samporna sebagai pendatang baru dalam kegiatan usaha kapal tongkang penyeberangan Kalianget Talango, setelah belasan tahun hanya ada tiga tongkang tersebut.
Kendati begitu, alasan sulit bermanuver yang dipakai tiga kapal tongkang penyeberangan Kalianget Talango saat itu, dinilai aneh dan lucu oleh Ketua Aliansi Progresif Sumenep Faldy Aditya.
“Yang saya tangkap, 3 kapal tongkang yang mogok ini hanya mencari alasan saja dengan tujuan menyingkirkan KM Samporna. Cara bisnis aneh dan lucu hingga mengorbankan kepentingan umum,” ujarnya, Jumat (03/02/23).
Apa yang disampaikan Faldy Aditya itu semakin mendekati kenyataan dengan terjadinya insiden pemukulan yang diduga dilakukan ABK KM Serba Guna, Syarif kepada Sutrisno.
Perhubungan Kabupaten Sumenep serta instansi terkait tentunya harus bertindak tegas mengatasi aksi arogansi berbau premanisme dalam berbisnis kapal tongkang penyeberangan Kalianget Talango.