SuaraMadura.id – Setelah sebelumnya sempat dibiarkan dan mau diberikan pinjaman dana oleh aktivis, pagar rubuh Pemkab Sumenep langsung diperbaiki.
Setelah peserta aksi demontrasi dari PMII tidak ditemui bupati dan wakil bupati yang dinilai gagal mengatasi kemiskinan, massa merubuhkan pagar kantor Pemkab Sumenep dan menerobos masuk pada Jumat, 14 Juli 2023.
Namun tiga hari berselang tepatnya pada Senin, 17 Juli 2023 siang. Pagar kantor Pemkab Sumenep yang rubuh masih dibiarkan tak diperbaiki, menurut Kasubag Rumah Tangga Setdakab atas petunjuk.
“Petunjuknya suruh dibiarkan dulu jangan diperbaiki dulu,” kata Kholid. “Menyampaikan aspirasi tapi merusak begitu. Sudah seringkali pagar itu rubuh,” sambungnya. Jumat (16/7/23).
Ketika ditanya lebih jauh mengenai siapa yang memberi petunjuk untuk membiarkan pagar kantor Pemkab Sumenep yang rubuh, ia mengatakan bahwa tidak menerima perintah langsung.
“Petunjuknya bukan ke saya tapi saya dengar dari Kabag saya, petunjuknya Pak Sekda jangan diperbaiki dulu biar tahu karena itu sudah dirusak berkali-kali,” kata Kholid.
Menanggapi hal tersebut, salah satu aktivis Kota Keris yakni Ainur Rahman menyampaikan, dibiarkannya pagar kantor yang rubuh itu membuat dirinya malu sebagai masyarakat Sumenep.
“Terus terang hal tersebut menjadi citra buruk Pemkab Sumenep terhadap orang luar yang datang berkunjung dan saya juga ikut malu sebagai masyarakat. Tolong lah jangan mempermalukan bupati,” katanya.
Jika memang anggaran yang dijadikan alasan pagar rubuh Pemkab Sumenep tidak kunjung diperbaiki, dengan tegas pria berjanggut itu mengaku siap memberikan pinjaman.
“Berapa sih anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki pagar rubuh itu, apa gak bisa para pejabat sumbangan? Kalau memang kesulitan saya siap berikan pinjaman,” sindirnya.
Kendati begitu, beberapa jam kemudian Ainur Rahman mantap melangkah ke kantor Pemkab Sumenep dengan maksud menyerahkan sebuah amplop berisi uang guna perbaikan pagar rubuh tersebut.
“Ini saya ada di depan kantor Pemkab Sumenep, mau menyerahkan amplop uang perbaikan pagar. Tapi ternyata sudah diperbaiki ini,” ujarnya melalui panggilan WhatsApp jam setengah empat sore Jumat (17/7/23).
Meski mengapresiasi gerak cepat tersebut, Ainur menganggap janggal petunjuk Sekda sebelumnya untuk membiarkan pagar rubuh sebagaimana disampaikan Kasubag Rumah Tangga Setdakab Sumenep, Kholid.
“Saya tidak yakin Pak Sekda memberi petunjuk membiarkan begitu saja pagar Pemkab Sumenep yang rubuh. Jadi esok hari saya akan menemui beliau langsung menanyakan kebenarannya,” janji Ainur.
Sementara WhatsApp pribadi Kabag Umum Setdakab, Heru tak aktif ketika dihubungi guna menanyakan terkait petunjuk Sekda untuk membiarkan saja pagar rubuh kantor Pemkab Sumenep.