Scroll untuk baca artikel
Olahraga

Madura United Berikan Klarifikasi Tudingan Pelecehan Sang Saka Merah Putih

255
×

Madura United Berikan Klarifikasi Tudingan Pelecehan Sang Saka Merah Putih

Sebarkan artikel ini
Madura United Berikan Klarifikasi Tudingan Pelecehan Sang Saka Merah Putih
Salah satu pemain Madura United, Slamet Nurcahyo saat melakukan sesi foto jersey terbaru musim ini. Foto/Madura United.

SuaraMadura.id – Pihak manajemen Madura United berikan klarifikasi terkait tudingan pelecehan terhadap Bendera Merah Putih pada peluncuran jersey baru untuk mengarungi Liga 1 2022-2023, oleh para netizen.

Dikarenakan dalam sesi foto jersey menyambut musim baru, Madura United menggunakan latar kain berwarna merah putih yang dianggap mirip dengan bendera negara Indonesia.

Scroll Keatas Untuk Melanjutkan.
Hub Kami Untuk Kerjasama .

Penyebabnya adalah latar kain berwarna merah putih yang digunakan dalam sesi foto jersey dianggap mirip dengan Sang Saka Merah Putih.

Pada sesi foto jersey Madura United itu, Beto Goncalves dan rekan setimnya berpose duduk dan menginjak kain latar dengan warna merah putih tersebut.

Akibatnya, tak sedikit netizen yang marah atas sesi foto jersey terbaru laskar Sape Kerrab. Madura United lantas dianggap telah melecehkan simbol negara.

Pihak manajemen Madura United kemudian menerangkan tudingan pelecehan bendera merah putih yang diberikan oleh netizen kepada mereka hanyalah sebuah kesalahpahaman.

CEO Madura United, Annisa Zhafarina Qosasi membantah dengan tegas tudingan tersebu dan meluruskan bahwa itu hanyalah kain biasa yang digunakan sebagai properti.

“Jadi, pokoknya memang itu dua kain merah putih yang kita jadiin satu, bukan bendera,” tegas perempuan yang mengecap pendidikan kepelatihan manajemen UEFA itu, dilansir Kompas pada, Jum’at (22/7).

Ia menambahkan, warna merah dan putih telah dijadikan identitas kesebelasanya. Hal itu merujuk pada Baju Sakera, baju tradisional khas masyarakat Madura bermotif garis horizontal berwarna senada.

“Merah putih di sini sebenarnya dua warna yang melambangkan Madura United,” imbuhnya.

Dimana warna merah putih yang terdapat pada Baju Sakera adalah representasi sikap tegas orang Madura yang pantang menyerah dalam menghadapi segala hal.

“Aku juga paham kenapa netizen bisa melihatnya sebagai bendera, tapi memang bukan maksud kami buat melecehkan bendera,” ucapnya.

Statement CEO Madura United sesuaj dengan apa yang tercantum pada Pasal 4 Ayat 1 UU Nomor 24 tahun 2009 yang menyebutkan, bendera negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua pertiga) dari panjang.

Bagian atas bendera berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama, 10cm x 15cm untuk penggunaan di meja, sedangkan properti kain yang digunakan Madura United memiliki ukuran yang tidak sesuai dan tidak dijahit.

Kendati begitu, putri Achsanul Qosasi seorang Anggota BPK RI yang asli Madura itu mengucapkan terimakasih kepada netizen dan kegaduhan ini akan dijadikan pelajaran ke depannya.

“Kami berterima kasih kepada netizen yang sudah mengingatkan, Insya Allah sama kami dijadikan pelajaran untuk mengekspresikan kreativitas tanpa harus terlihat melecehkan sesuatu,” pungkas CEO Madura United itu.