SUMENEP – Keterlibatan Kantor Pos Cabang Dasuk dalam dugaan pencairan uang Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tanpa sepengetahuan penerima yang terjadi di Desa Dasuk Laok, Kecamatan Dasuk, Sumenep, Madura, berhembus kuat.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Desa (Sekdes) Dasuk Laok, Ainor Rasyid terindikasi kuat telah mencairkan uang BPNT sejumlah warganya secara sepihak.
Warga yang tidak terima atas perbuatan Sekdes Dasuk Laok Ainor Rasyid, bahkan telah menggelindingkan persoalan tersebut ke aparat penegak hukum Polres Sumenep.
Baca juga: Diduga Lancang Cairkan BPNT Sepihak, Sekdes Dasuk Laok Dipolisikan Warganya
“Ya kemarin itu pemanggilan Polres Sumenep untuk pemeriksaan kasus dugaan pencairan BPNT Desa Dasuk Laok yang dilakukan tanpa persetujuan penerima,” ungkap narasumber. Rabu (8/6).
Perkara dugaan pencairan BPNT oleh Sekdes Dasuk Laok itu mendapat atensi khusus dari Ketua DPD Laskar Anti Korupsi (LAKI) Jawa Timur, Bagus Junaidi. Ia berharap Polres Sumenep serius mengusut kasus tersebut.
“Polres Sumenep harus profesional. Saya ragu Sekdes Dasuk Laok melakukannya sendiri, karena selain undangan dengan barcode juga dibutuhkan identitas asli dan fotocopy penerima agar bisa mencairkan uang BPNT,” ujarnya. Sabtu (11/6).
Menurut Edi, panggilan keseharian Ketua DPD Laki Jatim, disinyalir adanya kerjasama dengan pegawai Kantor Pos Dasuk sehingga Sekdes Dasuk Laok bisa mencairkan uang BPNT warganya.
“Saya Haqqul Yaqin ada keterlibatan pihak Kantor Pos Dasuk yang membantu Ainor Rasyid bisa mencairkan uang BPNT meskipun tanpa seijin penerima. Ada sistem jahat yang bermain,” tegasnya.
Baca juga: Korban Dugaan Penganiayaan Asal Gapura Minta Polres Sumenep Tegakkan Hukum
Edi menambahkan, jika Polres Sumenep tidak menyelesaikan perkara dugaan penyelewengan dana BPNT milik warga Desa Dasuk Laok ini, maka ia berjanji akan menempuh jalur yang lebih tinggi yakni, Polda Jawa Timur.
“LAKI akan mengawal proses pengusutan dugaan tindak pidana korupsi BPNT Desa Dasuk Laok ini secara serius, kalau perlu sampai ke Polda Jawa Timur jika memang Polres Sumenep tak mampu,” janjinya.
Terakhir, Edi mengaku prihatin dengan masih adanya orang bermain dengan bantuan sosial. “BPNT ini langsung menyentuh pada masyarakat, kok masih ada orang yang tega mengambil hak warga yang tidak mampu,” ketusnya.
Sementara, Sekdes Dasuk Laok yang dihubungi melalui panggilan telepon guna konfirmasi atas dugaan mencairkan uang BPNT warganya, menolak berkomentar dan berdalih sibuk.
“Oh ya nanti saya sibuk masih pak, ada masyarakat yang perlu masih. Ini membuat pernyataan ahli waris pak,” jawab Sekdes Dasuk Laok singkat mengakhiri pembicaraan. Rabu (8/6).