SUMENEP – KM Sabuk Nusantara 92 sedianya melayani pelayaran Masyarakat Sapeken yang akan bertolak ke Banyuwangi pukul 17:00 WIB, Selasa (7/6). Molor hingga hampir 3 jam.
Penumpang yang sudah siap sedia di KM Sabuk Nusantara 92 sebelum waktu keberangkatan yang dijadwalkan pun, merasa menjadi korban kepentingan pihak tertentu.
Bukan apa, keterlambatan keberangkatan KM Sabuk Nusantara 92 tersebut bukan karena adanya kendala teknis ataupun faktor cuaca buruk.
Baca juga: Cerita Dibalik Safari Kepulauan Bupati Sumenep dengan KM DBS 3
Berdasarkan keterangan dari Kades Sapeken, Sumenep, Madura, Joni Junaidi yang juga menjadi penumpang. Penyebab belum berangkatnya KM Sabuk Nusantara 92 ternyata karena terus menaikkan muatan barang.
“Kapal ini (KM Sabuk Nusantara 92, red) harusnya berangkat jam lima sore tadi. Tapi terus menaikkan muatan styrofoam berisi ikan punyanya pengusaha,” terangnya. Selasa (7/6).
Menurut Joni Junaidi, apa yang dilakukan oleh pihak KM Sabuk Nusantara 92 dengan terus menerima muatan milik pengusaha pengusaha hasil laut Sapeken, tidak semestinya terjadi.
“Kalau begini kan seolah mengorbankan masyarakat Sapeken demi kepentingan pengusaha. Tiga jam masyarakat disiksa, menunggu box (styrofoam, red) yang terus-menerus dinaikkan.