Pemerintahan

Kades Pagerungan Besar Sering Mangkir dan Sibuk dengan Hibah DPRD Jatim?

872
×

Kades Pagerungan Besar Sering Mangkir dan Sibuk dengan Hibah DPRD Jatim?

Sebarkan artikel ini
Kades Pagerungan Besar Sering Mangkir dan Sibuk dengan Hibah DPRD Jatim?
Kades Pagerungan Besar, H. Yulandi Abd. Rochim.

SuaraMadura.id – Kades Pagerungan Besar, H. Yulandi Abd. Rochim dikabarkan jarang hadir berdinas. Disinyalir akibat posisinya sebagai ‘orang penting’ salah satu anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari partai berlambang mercy di Kecamatan Sapeken.

Sudah menjadi rahasia umum bagi warga masyarakat Kecamatan Sapeken, jika sosok Rochim seringkali menjadi koordinator berbagai program hibah DPRD Jatim yang diturunkan ke kepulauan yang kaya akan migas tersebut.

Disinyalir akibat itulah Rochim menjadi jarang sekali menjalankan tugasnya sebagai Kades Pagerungan Besar yang harus senantiasa berdinas dan hadir di tengah-tengah masyarakatnya.

“Iya memang sudah banyak yang tahu kalau Kades Pagerungan Besar sebagai koordinator bantuan Hibah Pak Is, anggota dewan dari Provinsi,” ungkap sumber yang juga merupakan salah satu kades di Kecamatan Sapeken, Rabu (10/8).

Sepengetahuan sumber tersebut, Rochim juga lebih banyak berada di Sumenep ketimbang ada di Desa Pagerungan Besar. “Kalau di Sumenep ya bisa berbulan-bulan. Kalau tidak salah sekarang juga ada di Sumenep ,” ujarnya.

Narasumber lain menyampaikan, kalau kualitas hasil pekerjaan bantuan hibah DPRD Jatim yang dikoordinir Rochim, jauh dari kata layak. “Amburadul mas, seperti tangkis laut yang dibangun hanya bertahan beberapa bulan,” ujar salah satu warga yang desanya kebagian hibah tersebut.

Kemudian, narasumber tersebut mengirimkan dokumentasi berupa foto tangkis laut yang ambrol di desanya, yang menurut keterangannya merupakan hasil program hibah DPRD Jatim yang dikoordinir Kades Pagerungan Besar.

Sekretaris Kecamatan Sapeken, Nurullah yang dihubungi mengaku tidak mengetahui jika Kades Pagerungan Besar jarang hadir berdinas di desanya. “Setiap saya ke sana (Desa Pagerungan Besar, red) selalu ada,” tukasnya. Rabu (10/8).

Ketika ditanyakan apakah kehadiran Sekcam Sapeken itu dilakukan pada saat Monev Desa, dirinya menjawab benar. “Iya pas Monev,” kata Nurullah yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Plt. Camat Kangayan.

Lebih lanjut Nurullah berjanji akan segera menindaklanjuti informasi yang disampaikan dan akan mengambil langkah terhadap Kades Pagerungan Besar setelah berkoordinasi terlebih dahulu dengan pimpinannya, Camat Sapeken.

Diminta komentarnya terkait Kades Pagerungan Besar yang lebih sering ada di Sumenep, karena diduga sibuk mengurus bantuan dari dewan Provinsi Jatim dari Partai Mercy, Ketua Laskar Anti Korupsi (LAKI) Jatim, Bagus Junaidi mengaku tak kaget.

“Terus terang selain Kades Pagerungan Besar ini, saya seringkali menerima informasi dari warga Kepulauan Sumenep, yang kadesnya tidak pernah ada di tempat,”  ucap Edi LAKI panggilan akrabnya. Rabu (10/8).

Ia menambahkan, alasan pihak kecamatan pasti klasik, tidak tahu. “Apalagi sering mengurus bantuan hibah, gak mungkin kecamatan gak tahu Rochim gak dinas karena pasti sering komunikasi,” katanya.

Pihak terkait pun, kata Edi LAKI lebih memilih menggunakan keterangan yang diberikan si kades daripada informasi yang diterima langsung dari bawah. “Lebih percaya sama kadesnya, jadi ga heran kalau mereka semakin kurang ajar,” pungkasnya.

Sementara, pesan yang dikirimkan kepada Rochim guna meminta keterangannya tentang ia yang dikabarkan jarang tugas sebagai Kades Pagerungan Besar, karena sibuk sebagai koordinator program Hibah anggota DPRD Jatim, tidak merespon.

Diperlukan langkah tegas dan ekstrim dari dinas yang membawahi para raja-raja kecil tersebut. Agar segera ada solusi mengatasi persoalan yang bukan sekali ini terjadi, melainkan sudah berkali-kali, kades di Kepulauan Sumenep sering bolos.