JANGKAR – Santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo, Situbondo, mendominasi penumpang kapal di Pelabuhan Jangkar yang selalu terisi penuh sejak tiga hari lalu, Kamis (24/3).
Menggunakan kapal motor penumpang (KMP) Satya Kencana, kepulangan santri dari Pelabuhan Jangkar dengan dengan tujuan Kepulauan Raas, Sapudi, Kangean dan Kalianget Madura itu, dibagi dua antara santri putra dan santri putri.
Mengutip Radar Banyuwangi, ratusan santri putra sudah berangkat menggunakan dua kapal yakni, KMP Satya Kencana dan KMP Dharma Kartika dengan tujuan pulau Raas dan Sepudi, pada Selasa (23/3) lalu.
Sedangkan kemarin, Jum’at (26/3), 80 santri putra berlayar pada pukul 08.20 WIB dengan KMP Dharma Kartika tujuan Pulau Raas. Setelah itu, dilanjutkan sebanyak 272 santri putri pada pukul 10.00 WIB dengan tujuan Pulau Sapudi menggunakan KMP Satya Kencana.
“Yang pasti menjelang bulan Ramadan, pelabuhan di sini akan terus dipadati ribuan santri dari seluruh pesantren di Kabupeten Situbondo dan Bondowoso. Sementara ini, penumpang masih didominasi oleh santri (P2S2, red),” ujar Peltu AL Supriyadi, salah satu anggota TNI yang bertugas di Pelabuhan Jangkar.
Homsiya Zahro, salah satu santri asal Pulau Raas mengungkapkan, mudik merupakan tradisi tahunan para santri dari pondok pesantren menjelang Ramadan tiba.
Tentunya, momen tersebut sangat di idam-idamkan oleh semua santri termasuk Zahro, yang akan bersama dengan keluarganya selama satu bulan lebih.
“Kalau ditanya bahagia, tentunya saya bahagia. Karena selama 40 hari saya akan berada di rumah, berkumpul dengan ayah ibu dan kerabat yang lain,” ungkap Zahro.
Ketua rombongan pulang jamaah (Puja), Ustad Tohari mengatakan, meskipun santri yang dipulangkan mencapai ribuan orang, namun berjalan lancar.
Karena sebulan sebelum santri dipulangkan, segala persyaratan sudah dipersiapkan. Baik itu surat vaksin, dan persyaratan yang lain, agar semua santri dapat pulang dengan lancar.
“Alhamdulillah dengan bantuan dari istansi terkait, tidak ada rebutan kursi atau berdesakan saat memasuki kapal, karena semua santri sudah dipastikan kesehatannya. Tentunya protokol kesehatan ditekankan kepada semua santri,” pungkas Tohari.
Baca juga: Agus Salim Pemuda Pamekasan, Ciptakan Pom Mini Digital Otomatis