SuaraMadura.id – Sebuah biro travel umroh Sumenep yang sudah lama berdiri dan melayani pemberangkatan jamaah asal Kota Keris, dikeluhkan pelayanannya mulai dari lokasi hotel yang tidak sesuai hingga sajian menu makan yang diberikan.
Biro travel umroh Sumenep sedang menjamur belakangan ini, termasuk di Kota Keris. Selain biaya yang relatif terjangkau, waktu keberangkatan yang bisa menyesuaikan menjadi salah satu alasan ibadah haji kecil tengah digandrungi.
Tak seperti ibadah haji yang harus menunggu sekian tahun lamanya dengan biaya yang tentunya lebih mahal, membuat biro travel umroh Sumenep kebanjiran orderan berangkat dari para calon jamaah.
Beragam pilihan biro travel umroh Sumenep hendaknya membuat calon jamaah lebih bijak dan waspada dalam memilih. Agar ibadah yang dijalani di tanah suci dapat terlaksana dengan khusyuk dan mabrur.
Seperti yang dialami jamaah berinisial MA, yang menceritakan pengalamannya menggunakan salah satu biro travel umroh Sumenep yang berlokasi di bagian barat Kota Keris, daerah Kebon Agung, tepatnya.
“Saya berangkat tanggal 2 Januari (2023, red). Di Madinah 7 hari, semua pelayanan yang diberikan Alhamdulillah memuaskan. Hanya waktu di Mekkah, tiap malam menu makannya juko’ pindang (sejenis ikan tongkol kecil, red),” kata MA, Rabu (18/01/23).
Menurut MA yang baru kembali di Sumenep pada tanggal 15 Januari kemarin, menu makan yang disediakan penyelenggara ketika di Mekkah tidak sebaik saat berada di Madinah. “Istimewa menunya kalau di Madinah, beragam pilihan,” ujarnya.
Senada, narasumber lain dengan inisial MI, yang kebetulan saudaranya menjadi jamaah pada biro travel umroh Sumenep yang sama dengan yang digunakan MA, menuturkan info yang kurang lebih sama.
“Cakna (katanya, red) selama di Mekkah makan paginya telur rebus dan tahu tempe. Makan malamnya pindang, setiap hari selama di Mekkah,” tukas MI menirukan cerita saudaranya.
Lain lagi penuturan MN, jamaah lain dari biro travel umroh Sumenep yang sama, membenarkan jika menu makan yang disajikan di Mekkah tak sebaik dengan yang di Madinah.
“Kalau masalah menu tergantung selera masing-masing, kebetulan saya gak suka seafood. Menunya gak selalu pindang ada bakso juga ayam, telur. Masih bisa ditolerir masalah itu,” jelas MN, melalui percakapan WhatsApp, Rabu (18/01/23).
MN hanya mengeluhkan hotel yang dijanjikan kala beribadah di Mekkah tidak sesuai dengan apa yang disampaikan pihak penyelenggara. Sehingga membuat kesulitan untuk beribadah.
“Katanya Jawad Al Taj Kurleb, 300 meter dan nyatanya hotelnya pindah ke Olayan. Jauh sekali 1 kilo lebih jadi gak tiap saat ke Masjid (Masjidil Haram, red) karena kendala hotel jauh,” ungkapnya.
Sementara pihak biro travel umroh Sumenep yang dikeluhkan pelayanannya terhadap jamaah Kota Keris ketika di Mekkah, belum dapat dimintai tanggapannya.