Berita

Gunakan Pasir Lokal, Kontraktor Proyek Pagar RSUD Arjasa Dipastikan Cuan

402
×

Gunakan Pasir Lokal, Kontraktor Proyek Pagar RSUD Arjasa Dipastikan Cuan

Sebarkan artikel ini
Gunakan Pasir Lokal, Kontraktor Proyek Pagar RSUD Arjasa Dipastikan Cuan
Pekerjaan pembangunan pagar keliling RSUD Arjasa, Sumenep, Madura. © Redaksi.

SuaraMadura.id – Pembangunan pagar keliling RSUD Arjasa berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep, dan bersumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022.

Pada laman LPSE terlihat, proyek di Kepulauan Kangean itu dimenangkan oleh CV Sasindo Delta Utama, beralamat di Jl. Raya Arjasa KM 05 Laok Jang-Jang, Arjasa, Sumenep. Dengan penawaran sebesar Rp. 1.263.247.729.

Berdasarkan hasil penelusuran lapangan aktivis pemerhati kebijakan publik, A Rasyid menemukan hal mengejutkan dari pekerjaan pembangunan pagar keliling rumah sakit pertama di wilayah Kepulauan Sumenep tersebut.

“Seperti anda lihat pasir yang digunakan proyek pagar RSUD Arjasa, pasir lokal. Sepengetahuan saya setiap proyek pemerintah pastinya harus menggunakan pasir hitam,” ujarnya sambil memperlihatkan foto di lokasi pekerjaan. Senin (28/11).

Menurut A Rasyid, pasir lokal memiliki kualitas yang tidak sesuai spesifikasi dan harga yang terbilang murah jika dibandingkan dengan pasir hitam. “Untung besar kontraktornya itu,” tudingnya.

Konfirmasi kepada Kabid Bangunan Gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep, Beny menerangkan bahwasanya penggunaan pasir lokal hanya untuk pondasi.

“Untuk pasangan pakai pasir hitam. Untuk yang cor-an menggunakan pasir hitam, campuran beton pakai pasir hitam. Sesuai RAB dan spek,” jelas Beny, Selasa (29/11).

Beny menambahkan, ada mekanismenya jika kontraktor tidak mengikuti spesifikasi pada RAB. “Bisa dilakukan teguran, bisa dilakukan pembongkaran, bisa dilakukan penyesuaian. Itu pasti kita lakukan,” tegas Kabid muda tersebut.

Pembina Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia Dede Farhan Aulawi, yang juga dikenal sebagai pakar Construction Safety menjelaskan, idealnya material yang akan digunakan hendaknya diuji laboratorium lebih dahulu.

“Agar mengetahui kualitas dari bahan baku coran. Namun dalam praktek empirik di lapangan hal tersebut jarang dilakukan dengan berbagai alasan,” katanya, dilansir media Berita Lima.

Padahal, lanjut Dede Farhan, kualitas coran ini tidak sekedar berimplikasi ekonomi saja, tetapi juga akan berpengaruh pada tingkat keamanan dan keselamatan para pengguna.

Pihak Direktur CV Sasindo Delta Utama sebagai pelaksana proyek yang diketahui bernama Sahnan, masih velum bisa dimintai tanggapannya terkait pasir lokal yang digunakan.

Dari dokumentasi di lapangan terlihat progres pekerjaan pembangunan pagar keliling RSUD Arjasa telah sampai pada pengecoran. Namun tidak nampak adanya pasir hitam di lokasi selain pasir lokal yang menggunung.