Connect with us

Hi, what are you looking for?

Pendidikan

Gubernur Jatim Melarang, Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Sumenep Tetap Tagih SPP

Gubernur Jatim Melarang, Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Sumenep Tagih SPP
Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Sumenep diketahui melakukan penagihan SPP kepada siswa. Foto/SMA Negeri 1 Sumenep.

SuaraMadura.id – Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melarang Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri tidak melakukan pungutan kepada siswa dalam bentuk dan nama apapun.

Khofifah menyampaikan, program SPP gratis di wilayah yang dipimpinnya sudah berjalan sejak 2019 silam, yang tentunya harus diikuti oleh seluruh sekolah yang berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Program SPP gratis ini sudah berjalan sejak 2019 lalu. Jadi sekolah tidak diperkenankan memungut rupiah sepeser pun dari siswa. Semua gratis, seluruh Jatim,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, beberapa waktu lalu.

Bukan tanpa sebab Gubernur Jatim yang juga Ketua Umum Muslimat itu menekankan agar tidak ada pungutan di sekolah. Sebab adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hingga Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pendidikan yang digelontorkan pemerintah.

Tetapi tampaknya apa yang disampaikan oleh orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut bagaikan angin lalu bagi SMA Negeri 1 Sumenep, Madura, yang diketahui tetap melakukan pungutan berlabel SPP.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Temuan itu pertama kali didapat lewat percakapan yang terjadi di WhatsApp Group (WAG) internal sekolah. Dimana Moh. Hasan, Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Sumenep yang terpantau melakukan pungutan haram tersebut.

“Karena SUDAH tanggal 8 Nop’23, maka Pembayaran SPP + Uang Pembangunan diharap Di SELESAIKAN. Semoga dipahami !!!” Ketik Moh. Hasan di WAG khusus siswa SMA Negeri 1 Sumenep.

Ketika dikonfirmasi di ruangan kerjanya, Moh. Hasan mengelak telah melakukan penagihan SPP tersebut dan berdalih dirinya hanyalah menyambungkan keinginan dari Komite Sekolah.

“Bukan saya pak. Saya kan Wakasek Kesiswaan, bukan saya. Saya hanya penyambung lidah ke murid, saya tidak tahu uangnya berapa,” ujar Moh. Hasan terlihat gugup.

Dari pengakuan Moh. Hasan, ialah Komite Sekolah SMA Negeri 1 Sumenep yang meminta tolong padanya. “Komite meminta tolong kepada sekolah untuk menginfokan, bukan menagih,” kicaunya semakin tak karuan.

Sungguh lucu, melihat respon dari Moh. Hasan yang berbicara terbata-bata dan beralasan hanya sekedar menginformasikan. Padahal dari chat yang dikirimnya nampak jelas adanya unsur menagih.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Lebih jauh, entah apa maksud perkataan Moh. Hasan yang membeberkan jika Komite Sekolah tidak dibantu, otomatis yang lain tidak lancar karena berkaitan dengan keuangan SMA Negeri 1 Sumenep.

“Nanti tanya pada Komite saja biar tidak overlapping saya. Ke Komite saja biar saya tidak salah menyebutkan,” sergahnya yang mulai menampakkan kegelisahan yang semakin memuncak.

Bahkan secara blak-blakan Moh. Hasan beralibi bahwa penarikan SPP di SMA Negeri 1 Sumenep tidak bertentangan dengan aturan yang ada karena telah dilakukan sejak jaman Samsul masih jadi kepala sekolah.

“InshaAllah tidak, karena seperti yang dilakukan oleh kepala sekolah yang dulu yang sekarang menjadi Kacabdin (Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, red), Pak Samsul,” bebernya.

Upaya konfirmasi lanjutan akan dilanjutkan kepada Komite Sekolah serta eks kepala SMA Negeri 1 Sumenep yang kini menjabat sebagai Kacabdin Provinsi Jawa Timur di Kota Keris.

Advertisement. Scroll to continue reading.
Avatar of Suara Madura
Written By

Suara Madura Merupakan Portal berita Terkini Menyajikan Berita Sumenep, Jawa Timur, Surabaya, Malang, Madiun, Jember, Sidoarjo, Gresik, Madura, Jakarta Dll

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Peristiwa

Peristiwa

SuaraMadura.id – Mantan Kades Batuampar, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dikabarkan melakukan penganiayaan terhadap Wartawan Sumenep. Kejadian penganiayaan terhadap Wartawan Sumenep yang juga...

Peristiwa

SuaraMadura.id – Kapolres Sumenep datangkan Bidang laboratorium forensik atau Bidlabfor Polda Jatim ke lokasi kebakaran di Tricomp, salah satu unit usaha Mami Muda yang...

Peristiwa

SuaraMadura.id -Mami Muda, basecamp atau markas tempat berkumpulnya para Wartawan Sumenep yang sedang soroti kasus fraud 60 Miliar di BSI, dibakar si jago merah....

Peristiwa

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan penyebab awal kebakaran depo Plumpang dan korban jiwa yang ditimbulkan di hadapan Komisi VI DPR RI.

Peristiwa

KM Baruna Jaya Raya yang mengangkut sembako dan material dari Banyuwangi, Jawa Timur menuju Sapeken, Sumenep, Madura hilang kontak.

Peristiwa

Setelah mendapatkan telepon dari Ko Apen, Bripka RS bersama Briptu RG, anggota Provos Polres Sumenep Sumenep, kemudian mendatangi Mr Ball untuk melihat kejadian tersebut.

BACA JUGA :

Sosial

SuaraMadura.id – Petani bersama Pemdes setempat melaksanakan kerja bakti tahunan memperbaiki jalan tani di Geligir Karante Desa paseraman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep. Minggu (28/5/23)....

Pendidikan

SuaraMadura.id – Sejumlah aktivis pemerhati kebijakan publik soroti tukar guling lahan Bangunan Klaster Rumput Laut Sumenep yang dilakukan Universitas Bahaudin Muhdary (Uniba Madura). Menurut...

Pendidikan

SuaraMadura.id – Kasek SMAN 1 Sumenep, Drs Ahmad Sulaiman berikan klarifikasi mengenai kabar adanya siswa yang dilarang pulang karena belum bayar SPP. Diberitakan sebelumnya...

Pendidikan

SuaraMadura.id – Akibat belum menyelesaikan pembayaran BPPMP, sejenis SPP. Beberapa siswa SMA Negeri 1 Sumenep dilarang meninggalkan sekolah. Kejadian ditahannya beberapa siswa SMA Negeri...

Pendidikan

SuaraMadura.id –  Masih terjadinya pungutan liar di SMA Negeri Sumenep seolah membuktikan ketidakberdayaan Cabdin Pendidikan Sumenep menghadapi mafia SPP. Persoalan pungutan sumbangan partisipasi pendidikan...

Advertisement