SUMENEP – Pemkab Sumenep mendeklarasikan diri sebagai Kota Keris Indonesia pada 9 November 2014 silam, setelah sebelumnya UNESCO mengakui Keris Indonesia sebagai Karya Agung Budaya Dunia tanggal 25 November 2005.
Namun sejak pendeklarasian Kota Keris Indonesia tersebut, upaya dukungan Pemkab Sumenep baik dalam wujud regulasi hingga branding yang dilakukan dinilai belum maksimal.
OPD terkait selaku kepanjangan tangan Pemkab Sumenep, yakni Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) juga belum mampu berbuat banyak memainkan Kota Keris Indonesia.
Baca Juga: Perbup Pramuwisata Usulan Disbudporapar Sumenep, Dinilai Sukses Permalukan Bupati
Seringkali justru pihak swasta yang tidak berhubungan dengan pemerintah kabupaten terlihat getol melakukan berbagai macam kegiatan guna menegaskan Sumenep adalah Kota Keris Indonesia.
Seperti yang dilakukan salah satu destinasi wisata kekinian di Sumenep, Goa Soekarno. Yang mengadakan acara “Bursa Keris & Pusaka” dengan tema ‘Jual Beli Pusaka Termurah Sejagad Raya’.
Event yang direncanakan berlangsung dua hari mulai, 8-9 Mei 2022 tersebut, didukung beberapa komunitas penggiat keris di Sumenep seperti Paguyuban Sinar Payudan, Andung Sabu dan Panji Jokotole.
Pengelola Goa Soekarno, Syaiful Anwar menjelaskan alasan tempat wisata yang berlokasi di Pasongsongan itu menggelar acara bernuansa keris pada liburan Lebaran kali ini.
“Selama ini Sumenep telah dikenal dengan Kota Keris. Jadi dalam musim libur Lebaran ini kita ingin menghadirkan suasana keris dengan cara mengadakan “Bursa Keris & Pusaka” di Goa Soekarno,” jelas dia. Sabtu, (7/5).
Baca Juga: Potensi Diponegoro Street Foods Sumenep yang Terabaikan
Goa Soekarno, kata Anwar, menghadirkan para pedagang keris yang ada di Sumenep agar dapat menggelar jualannya di acara tersebut. “Kita berharap ada interaksi hingga transaksi antara masyarakat dengan para pelaku keris,” imbuhnya.
Syaiful Anwar yang juga Ketua Genpi Madura berharap “Bursa Keris & Pusaka” di Goa Soekarno dapat menjadi pemicu bagi pengelola destinasi wisata lainnya untuk ikut membantu memperkenalkan Sumenep sebagai Kota Keris Indonesia.
“Seperti kami disini yang mencoba menunjukkan bahwa Kota Keris bukanlah jargon semata, tetapi terdapat juga aspek keekonomiannya yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Unggul Sudrajat, Peneliti Muda Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbudristek pernah berpendapat dalam tulisannya tentang ‘Quo Vadis Sumenep sebagai Kota Keris Indonesia?’ pada 10 Juni 2021 lalu.
Menurutnya, branding Sumenep Kota Keris Indonesia yang dicanangkan sejak 2014 layak diperjuangkan lebih lanjut dengan berbagai upaya nyata oleh pemerintah daerah terutama dalam hal pemenuhan kewajiban menyiapkan regulasi.
Baca Juga: Amithya Hengkang, Ulasan Negatif De Baghraf Hotel Sumenep Berdatangan
Selain itu, menciptakan ekosistem yang mendukung tumbuhnya industri budaya keris, serta membangun kolaborasi pentahelix dengan berbagai pemangku kepentingan terkait juga dirasa perlu.
Di tengah kondisi adem ayemnya Disbudporapar karena alasan klasik yakni anggaran, maka sudah saatnya segenap masyarakat yang peduli dapat ikut bergerak mengenalkan Kota Keris Indonesia ialah Kabupaten Sumenep.
Ayo masyarakat Sumenep, jangan sampai ketinggalan menyemarakkan suasana Kota Keris Indonesia di liburan Lebaran ini dengan datang ke acara “Bursa Keris & Pusaka” di Goa Soekarno, 8-9 Mei 2022 mulai pukul 08.00-17.00 WIB.