Opini

DPRD Asal Kepulauan Sumenep Tak Munculkan Batang Hidung di Pelabuhan Kalianget

458
×

DPRD Asal Kepulauan Sumenep Tak Munculkan Batang Hidung di Pelabuhan Kalianget

Sebarkan artikel ini
DPRD Asal Kepulauan Sumenep Tak Munculkan Batang Hidung di Pelabuhan Kalianget
Warga Kepulauan Sumenep tertahan di Pelabuhan Kalianget akibat cuaca buruk. Foto/Musayyin.

Politik Kemanusiaan Di Pelabuhan: Kepada Kawan DPRD Asal Kepulauan

Oleh: Nur Khalis

SuaraMadura.id – Kebetulan saja beberapa kawan kepulauan, termasuk yang sudah 15 hari tertahan di dermaga tiga pelabuhan Kalianget, Kab. Sumenep, Jawa Timur, sempat membaca catatan sederhana saya yang berjudul “Anomali Kemanusiaan Wakil Bupati Sumenep”.

Lewat pesan WhatsApp, beberapa diantara mereka mengirim ulang catatan itu dengan tambahan komentar mengapresiasi. Selain berterima kasih, saya juga menyampaikan bahwa catatan sederhana itu hanyalah kebiasaan buruk saat mengisi waktu luang saja. Tentu selalu subjektif dan apa adanya.

Singkat cerita, mereka curhat lagi. Sampai belasan hari di pelabuhan, katanya, tidak satu pun kawan-kawan DPRD dari kepulauan yang datang menunjukkan batang hidungnya.

Mendengar curhat itu, lewat telepon WhatsApp, saya menangkap nada bicara yang pasrah, datar dan tampak seperti sedang iseng saja. Di ujung telepon, kawan saya seperti membicarakan hal yang paling mustakhil untuk terjadi. Saya percaya.

Di tengah curhatan itu, pelan-pelan, saya kian yakin tentang satu hal bahwa, politik hari ini telah sepenuhnya lepas dari rasa kemanusiaan. Para politisi sudah gengsi untuk peras keringat guna sekedar pencitraan meski sesaat.

Sejauh yang saya tahu, keberhasilan politik juga ditentukan dari seberapa kuat pencitraan dilakukan. Baik secara humanis maupun represif. Namun begitu, kita harus tetap percaya bahwa, bagaimanapun pencitraan politik itu dilakukan, pasti akan ada senyum bahagia dari rakyat yang merasa terbantu dari kesusahan yang dipikulnya. Itu pasti.

Maka, seyogyanya politik dan kemanusiaan harus tetap seiring sejalan. Pertama, politik harus tetap berisi kasih sayang. Kedua agar kekuasaan tidak durhaka pada rasa kemanusiaan. Jika itu terjadi, puisi Widji Tukul layak diingat: Peringatan.

Terakhir. Jika politik sudah menjauhkan kita dari rasa kemanusiaan, maka bisa dipastikan semua bentuk politik kekuasaan tidak akan pernah berprikemanusiaan.

________

– Data sementara calon penumpang terdampak diakibatkan  cuaca exstrim : berjumlah: 160 orang

Pos penampungan Pelindo : 128 orang
Pos Kecamatan kalianget: 32 Orang

– Data sementara calon penumpang didermaga pelabuhan III Kalianget  Tujuan :
1. Masalembu : 27 Orang
2. Sapeken : 19 Orang
3. Kangean : 120 Orang
4. Raas : 2 Orang
5. Arjasa  : 2 Orang

– Rumah dinas camat dan aula kecamatan Kalianget juga telah difungsikan sebagai tempat berteduh warga kepulauan.

Trimks atas bantuannya yg luar biasa👍🇲🇨

Rilis BPBD Kab. Sumenep

———–

Kalianget,
03 Januari 2023

Branding Berlebihan Bupati Fauzi
Opini

SuaraMadura.id – Fauzi As kembali menuangkan kritikannya terhadap kepemimpinan Bupati Fauzi melalui tulisannya yang telah memasuki Lembar XVII. Kali ini pemilik…

Regulasi, Basi, Bau Terasi
Opini

Lembar XV Oleh: Fauzi AS Regulasi Basi Sejak tahun 2020 lalu Bupati baru, semua terasa baru, OPD baru, gaya kepemimpinan…

Takdir Pulau Terpulaukan
Opini

Lembar XIII Takdir Pulau Terpulaukan Oleh: Fauzi As Gulita Dalam Lingkar Cahaya Tokoh dan Aktivis kepulauan Sumenep terus memperjuangkan hak-hak…

Anomali Kemanusiaan Wakil Bupati Sumenep
Opini

Sembari makan, diantara mereka ada yang bercerita bahwa, setelah dua pekan tertahan di pelabuhan Kalianget, sebanyak 139 calon penumpang memastikan tidak pernah ditemui oleh Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah.

Fauzi As Kena Prank Bupati
Opini

Sebuah mimpi pengusaha muda sekaligus pemerhati kebijakan publik Sumenep, Fauzi As, yang dituangkan begitu jelas dan lugas melalui tulisannya.

Lembar VIII Fauzi As: Rapor Akhir Tahun Kadisdik Sumenep
Opini

Mulai dari bantuan “SERAGAM” gratis, surat edaran warna cat “MERAH” gedung sekolah, hingga anggaran Honorarium 2022 berjumlah “BELASAN MILIAR” untuk Guru Tidak Tetap Eks K2, Pegawai Tidak Tetap Eks K1, dan Pegawai Tidak Tetap Eks K2.