SuaraMadura.id – Tiga kapal tongkang yang biasa melayani penyeberangan Kalianget Talango mogok beroperasi sejak Kamis, 2 Februari 2023 sebabkan kemacetan panjang. Alasan pemogokan pun dinilai terlalu mengada-ada.
Diketahui saat ini terdapat 4 (empat) kapal tongkang yang beroperasi di penyeberangan pelabuhan Kalianget Talango yakni, KM Safaras Jaya, KM Karjon, KM Serba Guna dan KM Samporna.
Namun semenjak kemarin, 3 (tiga) kapal tongkang selain KM Samporna, mogok kerja alias tidak melayani masyarakat yang hendak menyeberang dari Kalianget ke Talango maupun sebaliknya.
“Efek dua armada yg biasa beroperasi perhari kemarin sampai hari ini mogok kerja. Info yang sya terima karena 1 (satu) armada yg beberapa bulan lalu randor putus, perhari kemarin kembali beroperasi,” ungkap MD salah satu warga Talango. Jumat (03/02/23).
Keterangan nararumber lain, menguatkan apa yang disampaikan MD mengenai penyebab mogok kerjanya ketiga kapal tongkang penyeberangan Kalianget Talango. Yaitu KM Samporna, yang memang sebagai pendatang baru kembali beroperasi.
Pemilik tiga kapal tongkang beralasan, dengan kehadiran KM Samporna membuat mereka sulit bermanuver. Padahal, kini telah ada 4 dermaga tersedia, masing-masing 2 (dua) di sisi pelabuhan Kalianget dan Talango.
Penambahan dermaga baru tersebut merupakan swadaya pemilik KM Samporna. Meskipun begitu, tidak untuk digunakan pribadi tetapi memang diperuntukkan bagi kapal tongkang lainnya.
Sehingga, alasan yang dikemukakan pemilik KM Safaras Jaya, KM Karjon dan KM Serba Guna dinilai terlalu mengada-ada oleh Ketua Aliansi Progresif Sumenep, Faldy Aditya. Jumat (03/02/23).
“Terlalu lucu dan mengada-ada apa yang disampaikan para pemilik kapal tongkang yang mogok beroperasi. Sekarang kan sudah ada 4 dermaga, 2 di Kalianget dan 2 di Talango,” ujarnya.
Menurut Faldy Aditya, yang juga Direktur Utama PT Rumah Karya Mediatama yang membawahi dua Media SuaraMadura.id dan Okedaily, alasan yang disampaikan pemilik kapal tongkang terkesan aneh dan lucu.
“Yang saya tangkap, 3 kapal tongkang yang mogok ini hanya mencari alasan saja dengan tujuan menyingkirkan KM Samporna. Cara bisnis aneh dan lucu hingga mengorbankan kepentingan umum,” tukasnya.
Ia menambahkan, jika pemilik kapal tongkang yang mogok melayani penyeberangan Kalianget Talango terus bersikap seperti itu maka pihak terkait wajib mengevaluasi perijinannya.
“Kepada instansi yang berwenang kami minta dengan tegas agar segera lakukan evaluasi ulang terhadap ijin operasional tiga kapal tongkang yang mogok. Karena kepentingan masyarakat dikorbankan hanya demi persoalan bisnis,” tegasnya.
Informasi terkini, para pemilik kapal penyeberangan Kalianget Talango telah dikumpulkan oleh KSOP Kalianget guna membahas persoalan kemacetan akibat mogok beroperasinya ketiga kapal tongkang.
Hingga berita ini ditayangkan awak media belum dapat mengkonfirmasi tiga pemilik kapal tongkang penyeberangan Kalianget Talango yang melakukan mogok kerja.