SuaraMadura.id – Wacana menghidupkan kembali kereta api Madura, reaktivasi bahasa kerennya, terus menggelinding semenjak kunjungan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati bersama beberapa pejabat penting nasional ke Sumenep, di awal Februari kemarin.
Diketahui, Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyampaikan tentang reaktivasi jalur kereta api Madura, saat sambutan dalam acara dialog bertajuk ‘APBN Hadir di Seluruh Pelosok Nusantara’ di Pendopo Agung Kraton Sumenep, Kamis 2 Februari 2023.
Permintaan tersebut disampaikan di hadapan Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI Mahfud MD dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati sebagai pembicara acara dialog itu.
Menanggapi permintaan Bupati Sumenep untuk menghidupkan lagi kereta api Madura, mantan Managing Director World Bank atau bank dunia itu menjawab akan mengecek terlebih dahulu ke pihak-pihak terkait.
“Saya akan cek dulu ke pihak terkait apakah sudah dianggarkan di tahun ini atau tidak. Untuk pembangunan jalan tol, saya akan koordinasi dulu ke dirjen PUPR dan untuk diaktifkannya rel kereta api, saya akan koordinasi dengan Perhubungan,” jawab Sri Mulyani. Kamis (02/02/23).
Berselang dua Minggu dari wacana mengaktifkan jalur kereta api Madura yang disampaikan, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sumenep, telah menerima surat dari PT KAI.
Surat dari PT KAI dimaksud, kata Achmad Fauzi dalam keterangan resminya yang ditayangkan berbagai portal berita pada Rabu, 15 Februari 2023. Yaitu terkait inventarisasi aset, termasuk pembayaran Surat Pemberitahuan Pajak Tertuang (SPPT).
Sungguh sebuah langkah tindak lanjut cepat dari PT KAI. Namun, apakah BUMN yang mengurusi urusan kereta api di Indonesia tersebut juga berkirim surat kepada tiga kabupaten lainnya di Madura,yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan.
Mari kita anggap PT KAI juga mengirim surat yang sama kepada pemerintah kabupaten lainnya di Madura. Tapi mengapa hingga hari Kamis, 16 Februari 2023, hanya respon dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi saja yang jadi headline.
Tak tanggung, sejumlah media besar tampak kompak merilis statement Bupati Sumenep Achmad Fauzi menindaklanjuti permintaan yang disampaikannya di hadapan petinggi nasional, untuk hidupkan kembali jalur kereta api Madura.
Kesan kuat branding terhadap Bupati Sumenep Achmad Fauzi semata kemudian menguat. Karena Bupati tetangga sampai saat ini masih terlihat adem ayem dan tidak memberikan statement yang berarti.
Reaktivasi jalur rel kereta Madura sendiri masuk ke dalam lampiran Perpres 80 tahun 2019. Yakni terdapat pada bagian kebutuhan program atau proyek prioritas untuk mempercepat pembangunan ekonomi di kawasan prioritas Gerbangkertosusila.
Dimana dalam lampiran Perpres 80 itu tercantum reaktivasi jalur kereta api Madura yang bakal dijalani di beberapa Kabupaten pada Provinsi Madura, mulai dari Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.
Jika alasan yang dikemukakan oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi bahwa reaktivasi kereta api Madura guna mendukung peningkatan infrastruktur pergerakan ekonomi masyarakat Madura. Mengapa koleganya sesama kepala daerah di Pulau Garam acuh tak acuh.
Menjadikan ngototnya Bupati Sumenep atas pengaktifan kembali jalur kereta api Madura, yang diklaim dirinya merupakan langkah maju, menarik untuk diikuti lebih lanjut. Ada apa dan untuk siapa?