SuaraMadura.id – Madura Culture Festival 2023 yang digelar Pemkab Sumenep bukan hanya memancing minat ribuan pengunjung untuk menyaksikan langsung penampilan parade seni budaya 8 Kabupaten daerah tapal kuda di Jatim.
Daya tarik lain yang menambah kegairahan untuk disaksikan, terutama bagi kalangan penikmat musik era 80-an adalah konser salah satu band rock legendaris yang dimiliki Sumenep, ex Saltis, sengaja diundang panitia agar ikut andil menghibur ribuan pengunjung yang memadati Stadion A. Yani Panglegur.
Sebagai group band tersohor dan menasional di era tahun 80-an hingga tahun 2004, kehadiran ex Saltis benar-benar menjadi magnet bagi pengunjung yang datang bukan hanya dari dalam Sumenep, melainkan mereka yang juga datang dari luar Kab. Sumenep.
Terbukti, info yang diterima awak media ada sekira puluhan orang pengunjung berasal dari Kab. Gresik sengaja datang ke Sumenep hanya untuk menyaksikan penampilan band Rock idolanya.
“Kami bersama 14 teman lainnya datang dari jauh mas, hanya untuk menyaksikan Saltis Reunion,” kata Saiful Bahri pimpinan rombongan saat ditemui awak suaramadura.id di Hotel Kaberaz. Minggu (27/08/23).
“Kami iseng kontak Bang Ilyas, tanya kepastian tanggal konser. Karena sebetulnya hari Senin ini (28 Agustus, red) kami memang punya agenda penelitian ke daerah Sampang. Jadi, kami datang mengawalinya ke Madura dan bablas dulu ke Sumenep. Dan Alhamdulillah mas, kami datang ke Sumenep ini, selain menonton band rock idola kami, kemarin siang juga berkesempatan berkunjung ke Pantai 9,” tukasnya.
Menurut Saiful yang akrab dipanggil Ipoeng, skill dan kemampuan ex Saltis masih terbilang sempurna. “Auranya memang beda saat mereka tampil dan nyaris tidak banyak berubah walaupun sudah menua, rata-rata sudah 60-an tahun usianya,” tambahnya.
Saltis Band memang dikenal luas pencinta musik rock di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Era keemasannya dimulai sejak tahun 1988 ketika pertama kali ikut meramaikan Festival Rock Ke-5 Se-Indonesia yang diselenggarakan Log Zelebour.
Dan mengejutkan, Saltis Band yang kala itu dibawah asuhan Almarhum H. Imam Muhlis, tampil bukan sebagai pelengkap, atau bukan hanya sekedar ikut meramaikan festival saja, tapi diluar dugaan mampu menyingkirkan band-band rock tanah air yang lebih dulu mengemuka dan punya nama besar.
Saltis Band yang waktu itu (tahun 1988, red) digawangi anak muda Sumenep; Encung Hariyadi (vocalis), Sadey Gozal (bass guitar), Awek Labenk (keyboard), Jazwanto (lead guitar), dan Bakar/Zain Ibas pada (drummer) berhasil menorehkan tinta emas di blantika musik beraliran cadas dan membawa harum nama Kabupaten ujung timur pulau Madura terpilih sebagai 10 finalis mewakili Jawa Timur dipentas nasional, sekaligus berhak masuk dapur rekaman dengan single hit lagu “Sadar” production Logis Record.
Kini setelah 35 tahun lamanya sejak berdiri, dan pada tahun 2004 pasca Saltis membubarkan diri, personel ex Saltis Band minus 2 orang drummer-nya yang sudah wafat, tiba-tiba menjelma seakan mereinkarnasi diri, tampil ditengah kerinduan dan pukau para pencintanya seolah mereka ingin menegaskan, bahwa ruh Saltis tetap ada, meski secara fisik (organisasi) sudah tiada.
Haru dan sumringah menghiasi wajah personel ex Saltis meski kemarin malam cuma tampil dengan 3 buah lagu. Dan keharuan mereka dituangkan lewat komentar tulisan pendek yang dikirimkan ke redaksi SuaraMadura.id.
Encung Hariyadi, vocalis;
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Ta’ala. Saltis reunion tadi malam berjalan dengan baik sesuai rencana, walaupun saya mengakui saya sudah tak seenerjik dulu lagi. Semoga kedepan akan muncul generasi musik penerus kami. Untuk itu terima kasih kepada panitia dan semuanya. Juga special thank’s to sahabat kami Maz Ilyas (oreng sumekar), sosok yang punya andil besar dalam melakukan persiapan. Sosok yang terus merawat kebersamaan kami teman² ex Saltis dalam bermusik.
Sadey Gozal, bassist;
Alhamdulillah.. rasa syukur kepada Allah SWT. Diusia saya yang sudah tidak muda lagi masih bisa eksis sekaligus mengobati kerinduan kami setelah cukup lama berpisah dalam bermusik dan utuh bisa sepanggung lagi. Sungguh ini cara kami bernostalgia melalui muzik rock bersama teman² ex Saltis lainnya.
Awek Labenk, keyboardis;
Malam yang sangat mengesankan, dan moment yang mengharukan. Mengingat kembali 35 tahun silam, ketika Madura bergema se nusantara lewat karya anak² muda dari ujung pulau Madura.
Jazwanto, guitaris;
Tadi malam saya merasa muda lagi, main musik terasa seperti dulu ketika bersama Saltis. Semoga moment kemarin malam akan menjadi tonggak kembalinya kebangkitan musik rock di Sumenep.
Chumink’s, drummer;
Alhamdulillah patut kiranya saya bersyukur. Karena baru kali ini saya bisa bermain bersama, di event besar dengan para musisi senior ex Saltis, dan saya dipercaya menjadi additional player drummer. Benar² luar biasa dan suatu kebanggaan bisa main bareng. Bahwa dulu sejak saya masih SMP sudah mengidolakan mereka. Saya ingat betul! dulu ketika Saltis konser di Lap. Gotong Royong, saya sampe naik ke atap genteng TK. Pertiwi.